Bogordaily.net– Ikut serta memboikot Rusia, Manchester United rela rugi ratusan milyar. Pemboikotan kepada Rusia yang saat ini melakukan operasi militer ke wilayah Ukraina, dinilai tak manusiawi.
Diketahui pada Kamis, 24 Februari 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan bahwa mereka sudah memulai operasi militer ke wilayah Ukraina.
Setelah pengumuman tersebut rilis, langsung terdengar beberpa ledakan di sejumlah kota di Ukraina.
Bahkan menurut laporan AFP, pusat kota Ukraina di Kiev sudah ada kepanikan karena tentara Rusia mulai memasuki wilayah tersebut.
Melihat apa yang dilakukan oleh Presiden Putin, negara-negara di dunia termasuk Inggris langsung menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan menyerukan perdamaian.
Salah satu hal yang dilakukan Inggris untuk menerapkan sanksi adalah menerbitkan larangan aktivitas ekonomi ke beberapa perusahaan dari Rusia di negara mereka.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
“Kami akan melanjutkan misi tanpa belas kasihan untuk memeras Rusia dari ekonomi global sepotong demi sepotong, hari demi hari dan minggu demi minggu,” kata Johnson kepada parlemen Inggris dikutip dari Fox News.
Salah satu perusahaan Rusia yang di sanksi di Inggris adalah maspakai penerbangan Aeroflot, yang mana merupakan mitra Manchester United sejak 2013.
Dengan kondisi tersebut, Manchester United lantas memilih untuk memboikot dan mengakhiri kerja sama dengan Aeroflot yang senilai 40 juta pounds (sekitar Rp767 miliar).
Padahal, Manchester United masih memiliki kontrak dengan maskapai penerbangan tersebut hingga musim panas 2023.
“Mengingat peristiwa di Ukraina, kami telah mencabut hak sponsor Aeroflot,” demikian pernyataan resmi Manchester United seperti dikutip dari Goal International.