Monday, 29 April 2024
HomeNasionalNadiem Beberkan Agenda Prioritas G20 di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Nadiem Beberkan Agenda Prioritas G20 di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Bogordaily.net – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, Rabu 9 Februari 2022, mengumumkan agenda prioritas dan kebudayaan yang akan didorong pemerintah Indonesia, melalui kepemimpinan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada perhelatan .

“Presidensi Indonesia yang diterima Bapak Presiden Joko Widodo pada Desember 2021 adalah sangat tepat, karena kita di Indonesia, dan semua negara di dunia saat ini sedang berupaya bangkit dari pandemi COVID-19,” ujar Nadiem dalam acara bertajuk “Kick Off on Education and Culture”tersebut.

Mendikbudristek melanjutkan, momentum kepemimpinan ini dinilai tepat karena pada saat seperti inilah Indonesia dapat menunjukkan karakter bangsa yang luar biasa.

“Salah satu nilai dasar dari bangsa kita, yakni gotong royong, semakin penting untuk membantu kita dan dunia untuk pulih dan bangkit,” ujarnya.

Terkait agenda prioritas , Nadiem menyampaikan sejumlah terobosan Merdeka Belajar akan diperkenalkan kepada dunia sebagai praktik baik dan contoh untuk direplikasi oleh negara-negara lain di dunia. Ia pun berharap Indonesia dapat menginspirasi negara-negara maju dan berkembang, sekaligus mendapatkan kemitraan yang bermanfaat.

“Ada empat agenda prioritas yang akan kami perjuangkan sebagai pimpinan Kelompok Kerja Pendidikan , dan nanti ketika pertemuan puncak dengan menteri-menteri pendidikan. Pertama, Pendidikan Universal yang Berkualitas. Kedua, Teknologi Digital untuk Pendidikan. Ketiga, Solidaritas dan Kemitraan. Keempat, Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19,” terangnya.

Pada bidang kebudayaan, Nadiem mengungkapkan bahwa akan ada Konferensi Seni dan Budaya untuk Pemulihan dan pertemuan puncak dengan menteri-menteri kebudayaan di kawasan Candi Borobudur.

“Indonesia mengajak dunia untuk mendorong praktik-praktik hidup berkelanjutan berbasis budaya dan tercetusnya konsensus global untuk mencapai hal tersebut,” ujarnya.

Pada akhir sambutannya, Mendikbudristek mengajak masyarakat dan pemimpin dunia untuk menghasilkan aksi yang nyata dan bermakna.

“Mari wujudkan tema Recover Together, Recover Stronger' jadi aksi nyata dan bermakna. Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, saya ingin mengajak semuanya untuk menguatkan gotong royong agar kita bisa menyukseskan Presidensi Indonesia, serta mewujudkan Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya,” tandasnya.

Peresmian G20 di dan kebudayaan ditandai dengan pencabutan gunungan oleh Nadiem. Dalam pewayangan, gunungan menggambarkan kehidupan di alam semesta. Pencabutan gunungan merupakan lambang pergantian lakon, di mana manusia berjuang dan berusaha mengubah jalan hidupnya.

Gunungan dalam logo G20 merepresentasi semangat dan optimisme masyarakat Indonesia, khususnya untuk bangkit dari pandemi dan segera memasuki babak baru kehidupan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here