Bogordaily.net – Fenomena munculnya air panas bercampur lumpur pasca gempa di Pasaman Barat, Sumatra Barat, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi rekahan akibat guncangan gempa.
Pasca gempa, Fenomena tersebut terjadi di Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Pasaman, Sumbar.
“Diduga guncangan kuat gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas, karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan,” ujar Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip dari Antara, Sabtu, 26 Agustus 2022.
Daryono memperingatkan apabila semburan air panas terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik tidak didekati. Apalagi, dikonsumsi airnya, sambil menunggu tim ahli meneliti kandungan airnya.
Ia menjelaskan panas bumi merupakan fenomena panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah. Daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di wilayah tersebut.
Daryono menilai ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif, sehingga ada mata air panas. Saat terjadi gempa, reservoir-nya akan terganggu dan air panas keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.
“Beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area sesar aktif seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas, karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar,” jelas dia.