Friday, 19 April 2024
HomeBeritaProtes Invasi ke Ukraina, Tiga Ribu Warga Rusia Ditangkap

Protes Invasi ke Ukraina, Tiga Ribu Warga Rusia Ditangkap

Bogordaily.net–Sekitar tiga ribu warga Rusia ditangkap lantaran melakukan aksi protes terhadap serangan militer ke . Mereka menolak keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengerahkan pasukan untuk menyerang .

Para demontrasi telah melakukan aksinya sejak Jumat, 25 Februari 2022 lalu. Setidaknya 1.700 warga Rusia ditangkap di 53 kota Rusia. Meski banyak yang ditangkap, demonstrasi memprotes perang Rusia dan ini terus berlanjut hingga Sabtu, 26  Februari 2022, muncul gambar petugas polisi menahan pengunjuk rasa di St Petersburg dan Moskow, baik pria maupun wanita.

Dilansir CNN Indonesia dari Metro, dalam sebuah gambar tampak polisi di St Petersburg membawa pergi seorang wanita muda yang membawa tas hitam dengan tulisan, ‘Tidak ada perang'.

Menurut laporan dari organisasi hak asasi manusia Rusia, OVD Info setidaknya tiga ribu orang telah ditahan oleh kepolisian atas protes anti perang tersebut. Demo tersebut dilaporkan di lebih dari 30 kota di Rusia. Kepolisian Rusia juga menindak protes anti perang dan mengingatkan demonstrasi tidak berizin adalah ilegal.

Melansir dari Forbes, untuk menghindari polisi, beberapa pengunjuk rasa Rusia memilih untuk menggelar protes satu orang di Moskow dan alun-alun kota lainnya, dan beberapa lainnya turun ke jalan dalam kelompok-kelompok kecil untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Protes anti perang juga tak hanya berlangsung di jalan, melainkan di media sosial, bahkan oleh sejumlah tokoh terkemuka Rusia. Lisa Peskova, putri juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, memposting ke Instagram dalam bahasa Rusia ‘Tidak untuk perang.'

Sementara itu dalam sebuah rekaman pidato yang dibagikan di Facebook, Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada para pengunjuk rasa anti-perang di Rusia.

“Kepada semua warga Federasi Rusia yang keluar untuk memprotes, saya ingin mengatakan kami melihat Anda. Itu artinya Anda mendengar kami,” katanya.

Seperti diberitakan perang Rusia dan telah berlangsung sejak Kamis, 24 Februari 2022 dan menyebabkan 198 korban tewas dan lebih dari 1.000 orang mengalami luka-luka.

Serangkaian ledakan dilaporkan terjadi di di tengah invasi yang dilakukan Rusia pada negara tersebut. Salah satu ledakan terpantau berasal dari pipa gas alam di Kharkiv.

Sementara itu Minggu, 27 Februari 2022 Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi menyebut armada tempur Rusia meledakkan pipa gas alam di kota Kharkiv, . Ledakan pipa gas ini cukup besar dan tampak menampilkan siluet jamur di udara.

Laporan dari Reuters belum mengungkap seberapa krusial keberadaan pipa tersebut dan apakah ledakan itu dapat mengganggu pengiriman gas ke luar kota atau ke luar negeri.

diketahui masih mengirimkan gas alam ke sejumlah negara Eropa meski tengah berada dalam situasi perang. Selain ledakan di Kharkiv, ledakan besar juga dilaporkan terjadi di ibu kota , Kiev.

Serangkaian ledakan dilaporkan terdengar di sebelah barat pusat ibukota Ukraina Kiev. Seorang koresponden Reuters menyebut ledakan terjadi beberapa menit setelah sirene serangan udara berbunyi di wilayah tersebut.

Tak hanya di Kiev, media lokal Ukraina melaporkan ledakan terjadi di sebuah kota dekat Kiev. Di wilayah tersebut, ledakan bahkan disertai baku tembak.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here