Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorPTM Dihentikan Sementara, DPS Minta Evaluasi

PTM Dihentikan Sementara, DPS Minta Evaluasi

Bogordaily.net – Naiknya kasus Covid-19 di Kota Bogor membuat seluruh sekolah untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi Partai Nasdem Devie Prihatin Sultani (DPS) meminta untuk mengevaluasi PTM saat dihentikan sementara.

Pasalnya, evaluasi harus dilakukan lantaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di pendidikan kini tengah meningkat. Hal itu tentunya harus menjadi perhatian semua pihak apalagi penyebaran varian Omicron terbilang cukup cepat.

Devie Prihatin Sultani mengungkapkan, untuk memutus rantai penyebaran yang menurut info varian Omicron ini lebih cepat dari varian sebelumnya, alangkah baiknya untuk situasi sekarang PTM di hentikan.

“Ya, sementara bisa dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran yang di berikan oleh para pendidik kepada anak didik kita,” kata Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi Partai Nasdem Devie Prihatin Sultani, Rabu 1 Februari 2022.

Lebih lanjut DPS sapaan akrabnya mengatakan, varian omicron jangan dianggap sepele karena apapun varian Covid-19 tetaplah berbahaya dan harus diwaspadai.

“Kota Bogor harus dapat menekan penyebaran penularan virus Covid-19 ini agar perekonomian dapat terus berjalan dan dunia pendidikan hingga PTM dapat berlangsung kembali,” ujarnya.

Sambungnya proses tracing harus dilakukan dengan baik. DPS juga mengingatkan Satgas Covid-19 Kota Bogor harus memperhatikan kesehatan dan keperluan rekan-rekan yang tergabung di satgas covid agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

“Saya selalu mengingatkan dan tidak permah bosan untuk menjaga dan lakukan protokol kesehatan, memakai masker, jauhi kerumunan, rajin mencuci tangan, terus meningkatkan imun tubuh dan lengkapi vaksin 1,2, 3,” katanya.

“Termasuk PTM 100 persen ini agar kembali dikaji, ditinjau maupun dievaluasi oleh Kemendikbud dengan situasi saat ini. Terlebih per hari ini kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 12 ribu kasus, ketersediaan BOR di RS sudah mulai terisi baik itu ruang rawat maupun ICU,” tandasnya. (Ibnu Galansa Montazerry)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here