Bogordaily.net–Nama Silmy Karim sempat menjadi perbincangan setelah Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) itu terlibat adu pendapat dengan DPR RI saat rapat hingga berujung pengusiran. Lalu siapa Silmy Karim dan bagaimana sepak terjangnya? Berikut profil sang Dirut yang diusir DPR RI seperti dilansir Suara.com dari berbagai sumber.
Silmy Karim lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 19 November 1947. Pria 47 tahun ini diangkat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui RUPSLB pada tanggal 6 September 2018.
Menilik kembali pada 2008, Silmy Karim ditunjuk menjadi Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis (PAB) TNI. Tugas utama tim ini melakukan pengalihan aktivitas bisnis yang dimiliki TNI, sesuai dengan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 .
Setahun kemudian, pada 2009 tepatnya, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) RI Sjafrie Sjamsoeddin meminta Silmy untuk bergabung di Kementerian Pertahanan RI.
Karena tak memiliki latar belakang pendidikan militer, Silmy mempelajari seluk beluk militer dan pertahanan di luar negeri, mulai dari NATO School di Jerman hingga Harvard University dan Naval Postgraduate School di Amerika Serikat.
Berkat berbagai program yang ia ikuti, Silmy Karim kini masuk dalam salah satu daftar pakar di bidang Manajemen Pertahanan dan National Security di Indonesia.
Selain di bidang pertahanan, Silmy sempat mengikuti pendidikan intelijen di Jerman yang membuatnya bergabung di Badan Intelijen Negara (BIN) dan jadi Anggota Dewan Analis Strategis (BIN) sejak 2013. Masuknya Silmy Karim di gerbang BUMN diawali saat ia menjabat komisaris di PT PAL (Persero) tahun 2011.
Pada Oktober 2014, Silmy ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) menggantikan Sudirman Said yang diangkat jadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Tahun 2016, ia ditugaskan untuk memimpin PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 September 2018 setelah sebelumnya bertugas di PT Barata Indonesia selama 2 tahun.
Silmy Karim tak hanya bekerja di bidang pemerintahan, di luar tugasnya, ia juga pernah berkarier di perusahaan publik dan menjadi Komisaris Independen PT Bentoel International Investama Tbk. (RMBA), dan PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI).
Reputasi profesionalisme yang dimilikinya itulah membuat ia dipercaya oleh perusahaan global untuk duduk sebagai Komisaris Utama PT MAN Diesel & Turbo Indonesia, serta sebagai Komisaris PT GE Power Solutions Indonesia.
Diberitakan sebelumnya Silmy Karim diusir DPR saat Komisi VII DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan jajaran direksi Krakatau Steel, Senin, 14 Februari 2022.
Pengusiran bermula saat Wakil Ketua Komisi VII Bambang Haryadi menyoroti penghentian proyek Blast Furnace Krakatau Steel.***