Bogordaily.net–Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkap potensi peningkatan sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia pada 2030 dan 2045. Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat itu pun menyinggung soal kontestasi di politik yang dinilainya masih ada kompetisi tak sehat.
Awalnya AHY menyampaikan pandangan terkait jumlah populasi Indonesia yang besar. Indonesia kata AHY, akan memasuki masa puncak bonus demografi pada 2030 dan 2045.
“Indonesia punya kekuatan yang besar. Tetapi kita tidak boleh hanya puas dengan jumlah yang besar. Kita diproyeksi akan memasuki masa puncak bonus demografi 2030, 2045, di mana 70 persen berusia produktif,” kata AHY dalam acara virtual Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, seperti dikutip dari Detik.com, Senin, 21 Februari 2022.
AHY menjelaskan sumber daya manusia di Indonesia justru terlibat dalam kompetisi yang tak sehat dan saling menjatuhkan. Salah satunya dalam dunia politik.
“Yang saya lihat, yang saya amati, kadangkala sering ada kompetisi yang tidak sehat jadinya. Harusnya kita saling mendukung satu sama lain, justru terjebak malah jadi saling menjatuhkan. Kita saling menegasikan, saling meniadakan. Dalam politik, misalnya,” kata Putra sulung SBY itu.
Lebih lanjut AHY pun mengamini bahwa dunia perpolitikan cukup kompleks, tetapi sejatinya harus menjadi wadah untuk mencari sosok yang terbaik. Dia lalu mengajak publik mencari pemimpin yang dinilai paling baik dari segi gagasan, visi dan misi, serta komitmennya demi kemajuan bangsa.
“Sebagai sebuah ajang kontestasi, mari kita cari pemimpin terbaik, yang gagasannya, yang visi-misi serta komitmennya untuk rakyat itu bisa benar-benar membawa kemajuan dan kesejahteraan,” ajaknya.
AHY pun menyebut pemimpin yang telah dipilih publik juga dapat diberi masukan, koreksi, dan kritik yang membangun dan jangan berusaha untuk menjatuhkan. Dia juga berharap sumber daya unggul di Indonesia terus mampu bersinergi dan berkolaborasi.***