Bogordaily.net – Mendadak wayang menjadi perhatian usai ceramah Ustaz Khalid Basalamah viral di media sosial. Dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah menyebut wayang haram dan lebih baik dimusnahkan. Namun, wayang kulit diakui oleh UNESCO.
Buntut dari ceramahnya itu, Ustaz Khalid Basalamah bakal dilaporkan oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (Pedadi) Banyumas Raya ke Bareskrim Mabes Polri. Isi ceramah Ustaz Khalid Basalamah itu dinilai sangat berbahaya dan menyakitkan para dalang khususnya di Banyumas Raya.
Terlepas dari itu, ketika bicara wayang ada banyak hal menarik untuk digali lebih lanjut. Apalagi salah satu jenis wayang di Indonesia yakni wayang kulit telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003.
Itu artinya, perwayangan di Indonesia telah dilirik oleh dunia. Indonesia sebagai negara asal munculnya wayang sejatinya bangga dengan penghargaan tersebut.
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik tentang wayang. Berikut fakta-fakta menarik lainnya seputar wayang yang dirangkum dari berbagai sumber.
Wayang termasuk warisan kebudayaan masa lampau di Indonesia. Wayang menonjolkan berbagai karya seni dan budaya di dalamnya.
Dalam sebuah pertunjukan wayang, setidaknya ada seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, hingga pahat. Pengemasan yang apik membuat perhelatan wayang sukses digelar.
Menilik sejarahnya, asal usul wayang disebut telah hadir sejak 1500 tahun sebelum masehi. Pada masa itu wayang diperkirakan bentuknya masih sederhana, terbuat dari rerumputan yang diikat. Wayang dimainkan untuk ritual pemujaan roh nenek moyang.
Kemudian muncul wayang kulit yang diperkirakan dimulai sejak abad ke-2 masehi. Pertunjukan wayang ini mengacu pada sebuah prasasti tahun 930 yang menyebutkan adanya sosok Galigi mawayang. Pertunjukan wayang yang dibawakan oleh Galigi tercatat dalam kakawin Arjunawiwaha yang dibuat oleh Mpu Kanwa pada tahun 1035.
Seiring berjalannya waktu, wayang di Indonesia terus mengalami perkembagan dan kemajuan. Bahkan, jenis-jenis wayang di Indonesia pun mulai beragam.
Ragam wayang yang didasarkan pada aktor utamanya digolongkan menjadi lima kelompok yakni wayang kulit, wayang golek, wayang wong, wayang beber, dan wayang klithik.
Dua wayang yang populer di Indonesia adalah wayang golek dari Jawa Barat serta wayang kulit dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Salah satu wayang yang sudah menjadi warisan budaya dunia dan diakui UNESCO adalah wayang kulit.
Setiap pertunjukan selalu ada cerita yang dibawakan, begitu pun wayang. Cerita wayang pada dasarnya bersumber pada kitab Ramayana dan Mahabharata.
Kisah wayang yang bersumber dari India itu dalam perkembangannya disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Misalnya, dalam wayang Jawa ada tokoh punakawan (pelayan) dari keluarga Semar dengan anak-anaknya yaitu Petruk, Nala Gareng, Bagong, dan istrinya Dewi Sutiragen. Sedangkan dalam cerita wayang India tidak ada.
Di era sekarang, para dalang sudah mulai mengembangkan cerita-ceritanya. Tidak sedikit dalam pertunjukan wayang diselipkan cerita-cerita humor supaya tidak membosankan penontonnya.
Menurut Awalin (2018), fungsi wayang adalah sebagai media efektif dalam menyampaikan pesan, informasi, dan pelajaran. Wayang dulu digunakansebagai media efektif dalam menyebarkan agama.
Hal tersebut seperti dilakukan wali sanga yang menjadikan wayang sebagai media untuk dakwah dan menyebarkan agama Islam.
Tidak hanya Islam, berdasarkan sejarah wayang juga digunakan sebagai media dakwah agama lain seperti Hindu.
Kini fungsi wayang lebih dari itu. Wayang dapat menjadi sarana pendidikan, hiburan, bentuk ekspresi, hingga upaya melestarikan kebudayaan.***