Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaWajib Tahu! Ciri-Ciri Long Covid-19 pada Pasien Omicron

Wajib Tahu! Ciri-Ciri Long Covid-19 pada Pasien Omicron

Bogordaily.net–Virus Covid-19 varian omicron masih menimbulkan kekkhawatiran bagi sejumlah pihak. Terlebih varian omicron juga disebut bisa menimbulkan -19. Lalu berapa lama -19 pada pasien omicron?

Seperti dikutip Suara.com dari Healthline, di Inggris misalnya, gejala -19, pasien harus mengalaminya setidaknya selama 3 bulan. Sedangkan untuk CDC, jangka waktunya adalah 4 minggu atau lebih.

Selain itu, karena Omicron baru muncul pada November 2021, tidak cukup waktu bagi pasien atau dokter untuk melihat tanda-tanda -19.

Semua orang yang pernah terinfeksi Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang hanya memiliki gejala ringan, dapat mengalami -19. Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan kasus ringan Covid-19 dapat memicu gejala yang persisten.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, pakar penyakit menular A.S. Dr. Anthony Fauci menegaskan kembali bahwa Covid panjang adalah suatu kemungkinan terlepas dari variannya.

“Covid panjang bisa terjadi apa pun varian virusnya. Tidak ada bukti bahwa ada perbedaan antara Delta atau Beta atau sekarang Omicron,” katanya.

Sementara itu penelitian sebelumnya memperkirakan, rata-rata, hingga 30 persen pasien terus mengembangkan -19. Studi juga menemukan bahwa 1 dari 7 anak-anak dan remaja mungkin masih memiliki gejala yang terkait dengan Covid-19 lima belas minggu setelah infeksi awal.

Montecalvo menggarisbawahi bahwa -19 pasti bisa menjadi hasil infeksi Omicron tetapi untuk saat ini, tingkat kejadiannya tidak diketahui.

Beberapa ahli percaya bahwa -19 mungkin lebih rendah karena Omicron tampaknya tidak menyebabkan peningkatan penanda inflamasi yang tinggi atau terus-menerus dalam tubuh selama infeksi. -19 seringkali lebih melemahkan pada kasus yang parah dengan peradangan serius.

Andrew Catchpole, DPhil, ahli virologi dan kepala petugas ilmiah di hVIVO, yang melakukan studi tantangan manusia untuk penyakit menular, mengatakan dia tidak mengharapkan insiden yang lebih tinggi dari kasus COVID panjang sebanding dengan infeksi dengan Omicron.

Sementara itu untuk Covid-19, meski bisa sembuh tetapi efeknya dirasakan dalam jangka waktu lama. Kondisi yang disebut dengan istilah ini membuat penderitanya terasa lelah.

Mengutip dari Eatthis.com, selain kelelahan ekstrem, long covid juga ditandai dengan sesak napas. Sebenarnya, kondisi itu merupakan hal yang biasa, mengingat Virus Corona menyerang sistem pernapasan.

Namun, sesak napas sebagai long covid bisa menimbulkan efek lain, seperti gangguan kecemasan. Takikardia adalah gejala Covid-19 lain yang bisa terus dialami.

Pada kondisi ini, jantung berdetak lebih cepat dari batas normal. Umumnya, orang dewasa yang memiliki detak jantung 100 BPM tergolong memiliki detak jantung yang terlalu cepat. Masih ada gejala long covid lain yang bisa dialami yakni brain fog.

Brain fog membuat Anda kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi, apalagi jika memiliki pekerjaan yang terhubung ke layar komputer.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here