Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaWaspada Ciri-ciri Gejala Omicron yang Paling Banyak Dikeluhkan

Waspada Ciri-ciri Gejala Omicron yang Paling Banyak Dikeluhkan

Bogordaily.net–Lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron membuat sejumlah daerah kembali memasuki fase PPKM Level 3. Varian ini dikebal mudah menyebar. Beruntung, sebagian besar masyarakat Indonesia telah menerima vaksin dan beberapa sudah mendapatkan booster. Namun, tak ada salahnya mengetahui ciri-ciri gejala Omicron yang paling banyak dikeluhkan dari pasien positif seperti dilansir dari Suara.com berikut ini.

Sakit kepala

Sakit kepala sudah menjadi gejala sejak awal Covid-19 muncul. Sakit kepala yang dirasakan bisa berupa nyeri sedang hingga berat, kepala berdenyut, terasa menekan, atau menusuk, terjadi di kedua sisi kepala, berlangsung lebih dari tiga hari dan tidak hilang dengan obat penghilang sakit biasa.

Pilek

Gejala kedua yang paling umum adalah pilek. Terlebih cuaca di berbagai daerah di Indonesia sedang sangat tak menentu, sehingga tak sedikit pula masyarakat yang mengalami pilek. Ketika mengalami pilek, ada baiknya melakukan screening secepatnya.

Bersin-bersin

Gejala paling umum berikutnya adalah bersin-bersin. Tak hanya pada orang yang belum divaksin, gejala ini juga muncul pada golongan masyarakat yang sudah divaksin. Meski tak selalu menjadi indikasi tertular virus, tetapi ada baiknya Anda waspada.

Sakit tenggorokan

Ciri-ciri gejala Omicron paling banyak dikeluhkan selanjutnya adalah sakit tenggorokan. Berbeda dengan akibat pilek atau peradangan, sakit tenggorokan yang dialami cenderung ringan dan berlangsung kurang dari lima hari. Cukup banyak orang yang terkonfirmasi positif yang mengeluhkan gejala ini pada fase awal infeksi yang dialami.

Batuk

Batuk secara terus menerus bisa jadi salah satu ciri tertular Covid-19. Meski demikian dari seluruh kasus yang terkonfirmasi, hanya sekitar 40 persen saja pasien yang mengalami gejala ini. Batuk yang dimaksud sendiri adalah batuk kering dan berlangsung 4 sampai 5 hari.

Namun dari penjelasan tersebut tak berarti ketika Anda mengalaminya juga positif Covid-19. Pastikan lewat swab antigen atau PCR serta pemeriksaan dokter, ya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here