Bogordaily.net – Sebanyak 1.690 orang imigran asal Timur Tengah, membanjiri kawasan Puncak, untuk itu Bupati Bogor Ade Yasin, meminta dukungan Ombudsman RI mencari solusi bersama mengatasi imigran yang ditempatkan di Puncak karena bisa mengganggu aktivitas pariwisata di sana.
“Di Puncak ada semacam penampungan bagi orang asing. Semakin hari semakin banyak, malah sekarang angkanya mencapai 1.690. Ini sangat mengganggu pariwisata kami dan wisatawan yang akan datang ke Puncak,” ungkapnya Jumat, 18 Maret 2022.
Orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu juga menambahkan, ia ingin imigran tersebut dipindahkan dari kawasan Puncak Bogor, karena kondisi disana sudah terlalu macet.
“Kita sih sebetulnya di situ juga sudah terlalu macet, terlalu berat. Kalau bisa sih, Kabupaten Bogor pinginnya imigran dipindahkan dari situ,” tambahnya.
Menurutnya, perlu ada solusi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR), salah satunya dengan menyiapkan lokasi khusus bagi para imigran.
“Imigran banyaknya dari Timur Tengah ya. Kita juga nggak tahu kenapa bertambah terus. Kan itu mereka bisa lolos sampai ke sini saya juga nggak tahu. Itu mungkin kewenangannya pusat,” terangnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kerap menemui kendala ketika hendak melakukan penertiban orang asing. Karena harus dilakukan oleh Kemenkumham.
“Kami pun ketika akan menertibkan orang-orang asing ini harus juga berkoordinasi dengan imigrasi. Tidak bisa kita tindaklanjuti meski bersama Satpol PP dan Polres,” jelasnya.
Politisi PPP itu berharap, Ombudsman bisa ikut memberikan solusi dalam menangani permasalahan banyaknya pencari suaka di wilayah Kabupaten Bogor itu.
“Usulan kami, kita pindahkan ke lokasi yang memang di situ ditampung dan juga diberi lahan untuk bercocok tanam. Kalau ditempatkan di Puncak tidak ada pekerjaan dan lahan yang bisa digarap,” pungkasnya.*
(Muhammad Irfan Ramadan)