Friday, 22 November 2024
HomeTravelling5 Tradisi Unik Dalam Peranyaan Nyepi yang Hanya Ada di Bali

5 Tradisi Unik Dalam Peranyaan Nyepi yang Hanya Ada di Bali

Bogordaily.net – Sesuai namanya, pada Tahun Baru Saka semua umat Hindu di Bali melaksanakan catur brata penyepian dan menyepi. Semua kegiatan di Bali ditiadakan seperti tempat makan, pusat perbelanjaan, hingga bandara ditutup.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah untuk meminta permohonan kepada Tuhan, untuk membersihkan alam manusia dan alam semesta. Oleh karena itu, perayaan ini memiliki makna sebagai hari pembaruan, kebangkitan, kedamaian, dan toleransi.

Terlepas dari itu, ada banyak rangkaian tradisi atau adat yang biasa dilakukan saat Nyepi di Bali. Apa saja itu? Berikut rangkaian tradisi Nyepi

1. Melasti


Tradisi Nyepi yang satu ini biasanya dilaksanakan 2 atau 3 hari sebelum perayaan Nyepi oleh umat Hindu. Melasti berasal dari kata mala dan asti, yang artinya menghilangkan segala macam hal buruk untuk kebaikan, keheningan, dan keharmonisan alam semesta.

Saat melasti, umat Hindu umumnya akan melakukan ritual menuntun Ida Bhatara atau Tuhan secara berbondong-bondong menuju pantai yang ada di Bali. Hal ini bertujuan menyucikan diri dan pikiran. Biasanya, melasti berlangsung di pagi atau malam hari.

2. Tawur Kesanga


Ada lagi tradisi Nyepi yang seringkali dilakukan bernama Tawur Kesanga atau upacara pecaruan (Yadnya atau pengorbanan). Upacara ini biasanya dilakukan sehari sebelum perayaan Nyepi, pada siang atau pagi hari.

Menariknya nih, jika ShopBackers ada di Bali akan dapat menyaksikan upacara ini, karena biasanya tawur kesanga dilakukan pada tingkatan wilayah

Caru biasanya menggunakan sesajen lengkap dan binatang seperti ayam, bebek atau angsa, sapi, anjing, dan lainnya. Tujuan dari dilaksanakan tawur kesanga adalah membebaskan alam semesta dari bhuta kala dan malapetaka.

3. Pengerupukan


Tradisi Nyepi selanjutnya ada Pengerupukan. Apa itu, ShopBackers? Tradisi unik di Bali ini biasanya paling dinantikan anak muda. Pasalnya, akan ada arak ogoh-ogoh dengan membawa obor keliling desa dan kota.

Tradisi Nyepi ini biasanya sering jadi tontonan pengunjung yang kebetulan stay di Pulau Dewata. Setelah diarak dengan meriah, ogoh-ogoh harus dihancurkan dan dibakar. Tujuan dari pengerupukan ini adalah menghilangkan petaka dan bhatara kala yang disimbolkan dengan ogoh-ogoh.

4. Catur Brata Penyepian

Tradisi Nyepi yang menjadi puncaknya adalah catur brata penyepian. Ini dilaksanakan pada pukul 6 pagi di Hari Raya Nyepi umat Hindu selama 24 jam hingga di jam sama keesokannya. Sesuai namanya, ada catur brata yakni 4 pantangan atau larangan yang dilakukan umat Hindu dengan tujuan mengheningkan diri dan penjernihan pikiran.

Pertama, amati geni (tidak ada api atau nyalakan api, termasuk lampu sehingga gelap di malam hari saat Nyepi). Kedua, amati karya (umat Hindu tidak boleh melakukan kegiatan apapun termasuk makan dan minum).

Ketiga, amati lelungan (tidak boleh bepergian atau keluar rumah, sekalipun hanya ke tetangga). Keempat, amati lelanguan yang berarti tidak boleh bersenang-senang termasuk lihat TV hingga main game sekalipun.

5. Ngembak Geni dan Omed-Omedan

Tradisi Omed-Omedan yang dilaksanakan turun-temurun di daerah Sesetan, Denpasar saat Ngembak Geni. Tradisi omed-omedan akan diikuti para muda-mudi yang belum menikah. Uniknya, usai sembahyang, para pemuda ini dibagi dua kelompok pria dan wanita yang selanjutnya akan saling pelukan dan ciuman sembari disiram air usai diberi aba-aba.

Demikian tadi rangkaian tradisi Nyepi yang biasa dilaksanakan di Bali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here