Bogordaily.net – Mantan pesenam ritmik berprestasi, Alina Kabaeva, belakangan ini disorot karena diduga menjadi kekasih gelap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Jika Putin yang dikenal gemar berolahraga, Kabaeva justru menggelutinya sebagai karir. Wanita kelahiran Uni Soviet, 12 Mei 1983 tersebut merupakan peraih medali perunggu all-around pada Olimpiade 2000 di Sydney dan emas pada Olimpiade Athena 2004.
Setelah bertunangan dengan David Museliani, seorang perwira polisi, hingga bercerai pada tahun 2005, Kabaeva kabarnya menjalin hubungan asmara dengan Putin hingga memiliki 4 anak. Di tengah perang Rusia-Ukraina, Putin dilaporkan menyembunyikan sang gundik dan anak mereka di Swiss.
Prestasi Senam Ritmik Alina Kabaeva
Terlepas dari tali kasihnya dengan Putin, rupanya, Kabaeva pernah menorehkan catatan sebagai pesenam ritmik berprestasi. Dia memenangkan total 14 medali Kejuaraan Dunia dan 21 medali Kejuaraan Eropa serta menjadi pembawa obor di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.
Kabaeva muda juga pernah disamakan dengan Elena Karpukhina sebagai salah satu pesenam ritmik termuda yang memenangkan Kejuaraan Dunia All-Around pada tahun 1999 Osaka pada usia 16 tahun.
Puncaknya di tahun 2004, setelah memenangkan medali emas all-around di Kejuaraan Eropa di Kyiv, Ukraina, Kabaeva menyabet emas juga di Olimpiade Athena pada tahun yang sama.
Dia memenangkan medali emas dalam kategori all-around individual untuk senam ritmik, dengan skor 108.400 (Lingkaran 26.800, Bola 27.350, Klub 27.150, Pita 27.100).
Karir Senam Ritmik Alina Kabaeva
Lahir dari ayah yang merupakan pemain sepak bola, Marat Kabayev, darah olahraga mengalir deras di tubuh Alina Kabaeva. Kabaeva mulai terjun ke dunia senam ritmik pada usia 3 tahun dengana pelatih bernama Margarita Samuilovna.
Menginjak masa remaja, Kabaeva pindah ke Moskow di mana ibunya membawanya ke pelatih kepala Rusia, Irina Viner.
Kabaeva tinggal bersama Viner dan melakukan debut internasionalnya pada tahun 1996. Pada tahun 1998, Kabaeva yang masih berusia 15 tahun memenangkan Kejuaraan Eropa di Portugal. Pada saat itu, ia adalah anggota termuda dari skuad Rusia.
Skandal Doping
Pada Kejuaraan Senam Ritmik Dunia 2001, Kabaeva memenangkan medali emas untuk kompetisi Bola, Klub, Simpai, Tali, Individu All-Around, dan Tim.
Kemudian, pada Goodwill Games 2001 di Brisbane , Australia, Kabaeva juga memenangkan medali emas untuk kompetisi Bola, Klub, dan Tali, dan Perak di All-Around Individual, dan Hoop.
Namun, Kabaeva dan rekan satu timnya, Irina Tchachina, dinyatakan positif menggunakan obat terlarang (furosemide) sehingga medali mereka dilucuti dan didiskualifikasi selama 2 tahun.
Sang pelatih, Viner mengatakan pesenamnya itu mengonsumsi suplemen makanan yang disebut “Hyper”, yang mengandung diuretik ringan untuk mengatasi sindrom pramenstruasi.
Ketika persediaan habis sesaat sebelum Goodwill Games, tim fisioterapis mengisinya kembali di apotek setempat. Menurut Viner, suplemen yang dijual di sana palsu dan mengandung furosemide.***