Monday, 16 December 2024
HomeTravellingBenteng Tahula Saksi Biru Peninggalan Spanyol

Benteng Tahula Saksi Biru Peninggalan Spanyol

Bogordaily.net – Benteng Tahula salah satu saksi bisu dari peninggalan Spanyol yang terletak di Pulau Tidore. Benteng kokoh ini pernah didirikan sebagai benteng pertahanan oleh Spanyol untuk mengusir Portugis dari Indonesia.

Benteng Tahula sendiri sering disebut dengan Tohula, atau berarti Kota Hula. Benteng ini sudah ada sejak tahun 1610 yang di bangun oleh bangsa Spanyol saat berada di Indonesia hingga tahun 1662.

Keunikan dari benteng ini adalah dibangun di atas batuan karang yang merupakan titik tinggi yang strategis untuk mengamati wilayah perairan dan daratan Tidore baik dari ancaman musuh lain yang datang dan juga mengawasi lalu lintas perdagangan rempah di kawasan tersebut.

Benteng ini termasuk destinasi wisata yang cukup terawat, karena pada masa itu Sultan Tidore Hamzah Fahroedin yang pada saat itu sedang berkuasa tidak ingin benteng tersebut dihancurkan, yang akhirnya benteng tersebut menjadi tempat tinggal keluarga Kesultanan Tidore.

Untuk menuju ke Benteng Tahula memang tidak seperti akses ke destinasi pada umumnya. Benteng Tahula ini berada diatas perbukitan Kota Tidore dan lokasinya tak jauh dari kedaton kota Tidore.

Untuk sampai di Benteng Tahula ini traveller harus terbang ke Bandar Udara Baabullah di kota Ternate. Hal ini dikarenakan Pulau Tidore tidak memiliki Bandar Udara Sendiri.

Dari Bandara Ternate kita harus menuju Pelabuhan Ferry Bastiong. Dengan menyebrang kepulau Tidore melalui Pelabuhan Rum. Kapal Ferry tersebut bisa ditumpangi mobil atau kendaraan roda dua jika traveller menyewa kendaraan dari Ternate.

Setibanya dipelabuhan Rum perjalanan dilanjutkan dengan naik Becak Motor atau naik Mikrolet dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Saat tiba di gerbang Benteng Tahula traveller harus meniti 300an anak tangga untuk sampai dilokasi Benteng.

Benteng Tahula ini memiliki tiga bastion yang terdapat pada masing-masing sudut benteng pada masanya. Namun sekarang sudah tinggal sisanya dan masih berbentuk.

Bahkan bebatuan hitam dan besar pun nampaknya sudah begitu banyak yang terlepas dari tempatnya. Nampaknya, benteng tua ini telah mengalami deteriorisasi hingga akhirnya diselimuti oleh tumbuhan dan lumut.

Tahula sekarang merupakans alah satu peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu kedatangan para pencuri rempah-rempah di Pulau Tidore. Sekaligus menjadi benteng yang sangat indah karena panorama alam di sekitarnya yang dapat memanjakan mata.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here