Bogordaily.net–Wanita pasti khawatir saat mengetahui ada benjolan di vagina alias Miss V. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kondisi tersebut mulai dari kelainan wajar yang tidak berbahaya, infeksi, hingga kanker. Maka dari, sebaiknya segera langsung konsultasikan dengan dokter yang tepat. Dilansir Suara.com, berikut ini akan diperkenalkan beberapa hal yang menjadi penyebab benjolan di vagina yang bikin tak nyaman.
Kista di bibir vagina
Bibir vagina memiliki beberapa jenis kelenjar antara lain kelenjar Bartholin dan Skene. Kelenjar – kelenjar ini bisa tersumbat dan terinfeksi karena suatu hal, kemudian membentuk kista. Kista sendiri adalah kantong yang berisi cairan maupun nanah. Umumnya, terbentuknya kista akibat trauma atau infeksi. Kista pada bibir Miss V berukuran kecil dan tidak infeksi. Biasanya tidak menimbulkan gejala atau tidak membutuhkan penangan terapi khusus. Namun, kista yang memicu gejala dan terinfeksi seperti bengkak dan nyeri, harus segera mendapat penanganan.
Kista di dinding vagina
Kista di Miss V bisa terbentuk di dinding Miss V dengan ukuran sebesar kacang. Umumnya, penyebab kista di Miss V adalah karena trauma saat melahirkan. Jadi, jangan heran jika menemukan adanya beberapa benjolan di dekat lubang atau dinding vagina setelah melahirkan bayi. Bentuknya kecil dan kondisi itu tergolong wajar. Umumnya terbentuknya kista di dinding vagina tidak memicu gejala yang mengganggu. Meski demikian, kista tersebut bisa menyebabkan gangguan saat berhubungan intim jika terlalu besar.
Sumbatan kelenjar lemak
Penyebab benjolan di Miss V selanjutnya adalah karena terjadinya sumbatan pada kelenjar lemak, yaitu saat kelenjar lemak di Miss V berjumlah cukup banyak. Akhirnya, penyumbatan kelenjar tersebut memicu tumbuhnya benjolan kecil berwarna putih kekuningan yang disebut dengan Fordyce spot. Benjolan pada Miss V ini tidak membahayakan dan tidak membutuhkan terapi, meskipun akan bertambah seiring dengan usia.
Kelebihan kulit
Terkadang ada kulit lebih (skin lag) pada bibir Miss V yang bisa memicu tumbuhnya benjolan kecil. Kondisi tersebut tidak membahayakan dan tidak juga membutuhkan terapi khusus. Namun jika merasa terganggu, Anda bisa menghilangkan kulit lebih yang menyerupai benjolan di Miss V tersebut dengan melakukan operasi kecil.
Herpes simpleks
Tumbuhnya benjolan di vagina juga disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV). HSV bisa menular melalui hubungan intim. Virus tersebut akan diam didalam tubuh, kemudian akan ‘terbangun’ saat daya tahan tubuh sedang turun. Karena itu, HSV bisa kambuh.
Kutil kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV). Awalnya, benjolan yang muncul di vagina sebagai bintil – bintil kecil, tetapi lama kelamaan bersatu dan kemudian membesar seperti kembang kol atau jengger ayam. Kutil kelamin bisa menimbulkan gejala seperti gatal dan sensasi terbakar.
Varises
Selain pada kaki, varises juga bisa muncul pada bagian kelamin sehingga memicu tumbuhnya benjolan di vagina. Benjolannya biasanya akan berwarna kebiruaan dan bentuknya memanjang seperti pembuluh darah. Varises di kelamin disebabkan oleh pembengkakan pada pembuluh darah vena. Kondisi ini bisa ditemui pada 1 dari 10 wanita hamil atau lansia.
Ingrown hair
Penyebab lain benjolan di vagina yang jarang disadari adalah kebiasaan mencukur bulu kemaluan, terutama jika tumbuh ingrown hair. Yang dimaksud Ingrown hair ini adalah saat rambut kemaluan yang memanjang setelah dicukur justru tumbuh ke dalam kulit. Kondisi inilah yang akhirnya memicu tumbuhnya benjolan di vagina.***