Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaCurhat Pasien Pertama Covid-19 di Indonesia Alami Long Covid, Napas Pendek hingga...

Curhat Pasien Pertama Covid-19 di Indonesia Alami Long Covid, Napas Pendek hingga Rambut Rontok

Bogordaily.net–Masih ingat dengan ? Dia adalah pasien Covid-19 pertama di Indonesia bersama ibunya Maria Darmaningsih sebagai pasien 02. Sita kembali terinfeksi Covid-19 kedua kalinya saat gelombang kedua pandemi pertengahan tahun lalu.

Sita bercerita saat itu ia mengalami gejala yang cukup berat mirip dengan ciri khas Covid-19 varian Delta.

“Aku sempat kena dua kali, kemarin waktu Delta, sekitar bulan Juni atau Juli, aku sebulan isoman di rumah, tidak separah yang pertama, tapi sakitnya cukup parah, badannya sakit remuk banget rasanya, kalau yang pertama itu sampai vertigo, batuk sampai enam minggu,” kata Sita dilansir dari Suara.com, Jumat, 4 Maret 2022.

Ia juga mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa atau anosmia, ciri khas gejala yang dialami pasien Covid-19 pada masa gelombang Delta.

“Pas covid kedua sempat anosmia juga, aku kehilangan penciuman dan rasa, tapi pas covid pertama enggak. Waktu itu isoman cukup lama hampir sebulan, karena imun tubuh aku lumayan rendah,” jelasnya.

Sita mengalami efek berkepanjangan akibat pernah terinfeksi virus corona atau biasa dikenal dengan istilah .

Sekitar Januari 2021 atau sepuluh bulan setelah sembuh dari Covid-19 sekitar Mei 2020, dia mengalami aterosklerosis alias penebalan atau penyempitan arteri (pembuluh darah) karena plak menumpuk pada dinding arteri.

“Aku memang merasakan itu di Januari 2021, itu aku enam minggu sakit, napas pendek, bukan sesak tapi kalau naik tangga ngos-ngosan, jalan sedikit harus istirahat dulu, waktu dicek dokter memang ada penebalan dinding pembuluh darah, aku lupa detailnya, tapi kata dokter bilang ini banyak ditemukan pada orang yang kena covid, ibuku juga sama,” ungkap Sita.

Selain itu dia juga mengaku saat itu mengalami kerontokan rambut yang cukup parah sebelum akhirnya benar-benar sembuh.

“Kalau sekarang sudah kembali normal, tidak ada efek yang gimana sih,” ucapnya.

Sita menegaskan pola hidup sehat dan taat protokol kesehatan memang menjadi kunci utama untuk terhidar dari virus Covid-19 ini.

“Mengatasinya dengan olahraga, nge-gym juga nari, jadi cukup aktiflah, jadi berangsur-angsur baik, jadi pola hidup sehat saja, dulu bertahun-tahun tidur pagi sekarang tidur agak lebih benar,” aku Sita.

Sebagai pengingat, Sita merupakan pasien 01 Covid-19 di Indonesia bersama ibunya Maria Darmaningsih sebagai pasien 02. Mereka dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta sejak 1 Maret 2020, dan diumumkan Presiden Joko Widodo bahwa Covid-19 telah masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020, besoknya.

Kini pandemi telah berlangsung selama dua tahun. Sebanyak 5,5 juta orang sudah terinfeksi, 148 ribu lebih jiwa meninggal dunia, 4,9 juta orang sembuh.

Indonesia juga telah melewati tiga gelombang pandemi yakni pada awal masuknya virus, kemudian gelombang kedua pada periode Juni-Agustus 2021 akibat varian Delta, dan kini gelombang ketiga masih berlangsung akibat varian .***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here