Bogordaily.net – Wali Kota Bogor Bima Arya membuka kegiatan pemantapan pelatihan kader dan penyuluhan wawansan kebangsaan Kota Bogor tahun 2022, yang diikuti 145 orang di Green Forest Pamoyanan Jalan Somantradiredja nomor 99, RT03/RW12, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin 14 Maret 2022.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Dandim 0606 Kota Bogor Kolonel Inf Roby Bulan, Kajari Kota Bogor Sekti Anggraeni, KBO Intelkam Polresta Bogor Kota IPDA Rito Harjito, Ditjen Polpum Kemendagri dan Kepala Bakesbangpol Kota Bogor Dadang Sugairta.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan, Kota Bogor sudah mulai upaya perbaikan fasilitas ruang terbuka publik sejak tahun 2014. Akan tetapi, apa yang telah dibangun ruang terbuka selama 12 Minggu di coret-coret oleh anak muda yang suka vandalisme.
Contohnya seperti lampu taman yang dihancurkan, kerangkeng dirojok-rojok dihancur, lorong penyeberangan di bawah tanah sudah dirapikan tapi kemudian dicoret-coret.
“Akhirnya kita pasang vertikal garden supaya tidak bisa dicoret-coret,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Kemudian berbicara soal kebersamaan dan persatuan, kata Bima, yang dilakukan Bung Karno dan Pak Harto selama puluhan tahun itu dahsyat sekali sistematis pikiran dan wawasan nya.
“Dimana pikiran kita di doktrin oleh pemikiran – pemikiran kebangsaan wawasan – wawasan kebangsaan. Kenapa, karena fitrah manusia itu adalah egois, manusia ketika dilahirkan cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri berjuang untuk dirinya di manapun itu. Jadi kalau manusia dibiarkan berjuang sesuai dengan kepentingan dirinya maka semuanya akan keos, akar itu harus dipersatukan karena itu diatur lewat hukum-hukum itu mengatur semua hukum,” jelasnya.
Lanjut, Bima menyampaikan, tidak cukup kalau manusia itu tidak punya kesadaran, makanya lewat edukasi atau pendidikan Bung Karno dan Pak Harto mengikat bangsa ini puluhan tahun dengan pemikiran kebangsaan dan merumuskan Pancasila .
Mencetak orang-orang besar tidak mudah tidak seperti membangun jembatan, tidak seperti membangun taman. Tapi, butuh konsep yang kuat untuk bersama.
“Ikhtiar kita untuk menjaga kebersamaan menjaga peradaban yang ada di kota Bogor supaya berlanjut. Saya akan mengakhiri masa jabatan di bulan Desember 2023. Tetapi kalau kebersamaan terjaga kultur kita terus menguat siapapun Wali Kota nya, siapapun Kepala Kesbang nya, siapapun Kajari, Dandim dan Kapolres Kota Bogor ini akan terus bertahan dan kuat,” terangnya.
Bima mengatakan, untuk membangun karakter anak muda supaya tidak terjebak tawuran, narkoba dan terkontaminasi pikiran-pikiran yang jorok. Oleh karena itu, harus dijaga lewat Pancasila.
“Saya berharap bukan saja bisa mencetak para trainer-trainernya, tetapi bisa juga menguatkan pasukan-pasukan yang bisa menyatukan antara kata dan perbuatan bisa mencontohkan apa artinya keteladanan. Kita bisa menjalankan terus DNA kota Bogor dari masa ke masa DNA yang gandrung akan keberagaman Kota Bogor ini bukan dimiliki oleh kelompok dan golongan,” ucapnya.
Kemudian dari sudut pandang militer dan pertahanan, Dandim 0606 Kota Bogor Kolonel Inf Roby Bulan menyampaikan, bahwa dalam setiap warga Negara tentunya wajib dalam upaya melaksanakan keikutsertaannya dalam bela Negara.
“Tentunya ini tertuang di dalam undang-undang Dasar 1945 ada di pasal 27 dan 30 dalam undang-undang dasar ditegaskan pentingnya kita mempunyai nilai-nilai kebangsaan di dalam undang-undang negara Republik Indonesia pasal 30 dan TNI juga sudah ada pasal 34. Salah satunya yaitu tentang pertahanan Negara,” ujarnya.
Maka dari itu, di dalam pertahanan Negara ada beberapa hal yang perlu diketahui, salah satunya beberapa komponen yang bagian dari pertahanan Negara yaitu pertama komponen utama dan komponen cadangan.
Selain komponen utama dan komponen cadangan ada juga ini sumber daya manusia kemudian sumber daya alam kemudian sumber daya buatan kemudian sarana dan prasarana yang ada di wilayah.
“Posisi kita berarti ada di sumber daya manusia. Pada sumber daya manusia yang mineral sumber daya alam yang bisa diperbaharui dan tidak bisa diperbaharui. Ini menjadi hal yang penting dan kaitannya dengan ekonomi Negara.
Kemudian lanjut Dandim, pertahanan Negara pembangkit tenaga listrik menjadi sumber daya buatan untuk kepentingan Negara.
“Selanjutnya sarana prasarana meliputi aspek yang ada di wilayah itu jembatan, Jalan, Rumah Sakit, Transportasi Terminal, Stasiun kereta api, Bandara, Pelabuhan ini adalah seluruh sarana dan prasarana yang menjadi tinjauan aspek pertahanan dalam perspektif kami di kemiliteran,” imbuhnya.
“Melihat ke dalam negara kita bagaimana potensi kita dalam menghadapi ancaman baik dari dalam maupun dari luar karena apa potensi sumber sarana prasarana tadi seperti rumah sakit Jalan dihadapkan dengan ancaman militer menjadi penting pelabuhan sasaran bandara-bandara ,rumah sakit rumah sakit, Jalan-jalan, jembatan dan lain-lain,” sambungnya.
Kemudian, Dandim menjelaskan, ada 5 nilai-nilai yang penting dalam bela negara nilai dasar dalam bela negara yaitu cinta tanah air, rela berkorban, setia kepada Pancasila, pendidikan kemampuan awal bela negara, latihan pendidikan memberikan pemahaman pengetahuan tentang bela negara.
Pendidikan awal bela negara ini salah satunya ada beberapa kegiatan lain yang untuk menunjang bela negara dan bangsa yaitu pendidikan dasar kemiliteran.
“Untuk komponen cadangan sekarang sudah ada pendaftaran komponen cadangan bagi yang memenuhi syarat bagi warga masyarakat yang memenuhi syarat bisa masuk TNI atau Polri,” tutupnya.*
(Ibnu Galansa Montazery)