Bogordaily.net–Dibekukannya aset bos Chelsea Roman Abramovich oleh Pemerintah Inggris memberi pukulan pada The Blues. Chelsea pun diambang kebangkrutan lantaran aset pemilik Abramovich dibekukan. Dampaknya, sejumlah pemain berpotensi hengkang pada musim panas mendatang.
Dilansir dari Suara.com, Abramovich tak bisa berbuat banyak. Saat ini Chelsea tak bisa melakukan sejumlah kegiatan mulai dari menjual klub, melakukan aktivitas transfer–baik memperpanjang kontrak pemain, serta tak boleh menjual tiket penonton.
Chelsea berada dalam situasi sulit setelah pemerintah Inggris resmi menjatuhi sanksi pembekuan aset Roman Abramovich di Inggris pada Kamis, 10 Maret 2022.
Roman Abramovich mendapat sanksi berat itu karena hubungan dekatnya dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia yang bertanggung jawab atas invasi militer Negeri Beruang Merah ke Ukraina.
Dampak dari sanksi itu membuat Chelsea terkena dampak besar, khususnya perihal finansial. Hal itu membuat mereka berpotensi kehilangan pemain topnya apabila situasi tak berubah setidaknya hingga akhir musim nanti.
Chelsea akan kehilangan Cesar Azpilicueta, Antonio Rudiger, Andreas Christensen dan Charly Musonda. Keempat pemain ini akan rampung kontraknya pada 30 Juni 2022.
Namun, ada klausul lain yang bisa dilakukan. Chelsea bisa melepas pemain tersebut ke klub lain dan bisa memperpanjang kontrak pemain tersebut karena hukuman belum diketok palu.
Selain empat pemain di atas, Chelsea juga dipastikan kehilangan Saul Niguez musim panas ini. Sebab, The Blues tak bisa mempermanenkan jasa pemain Atletico Madrid itu yang mereka pinjam musim ini.
Seperti diberitakan Roman Abramovich mendapatkan sanksi dari Pemerintah Inggris. Imbasnya, Chelsea yang notabene masih milik konglomerat Rusia tersebut mengalami beberapa kerugian.
Melansir dari laporan Gov.uk pada Kamis, 10 Maret 2022, Pemerintah Inggris resmi memberikan sanksi kepada Roman Abramovich. Semua aset taipan asal Rusia itu dibekukan.
“Sanksi ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina,” ucap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Meski Chelsea dibekukan, aktivitas sepak bola dari klub London tersebut masih bisa berjalan. Hal itu karena pemerintah Inggris memberikan izin khusus.
Chelsea masih diizinkan untuk memainkan pertandingan di Liga Inggris serta aktivitas terkait sepak bola lainnya. Hanya saja penjualan Chelsea ditangguhkan. Sanksi itu pun membuat kerugian bagi The Blues.
“Lisensi akan terus dipantau dan kami akan bekerja sama dengan otoritas sepak bola,” tulis pernyataan Pemerintah Inggris. Melansir laporan Sportbible, kerugian yang diterima Chelsea yakni tidak bisa melakukan transfer pemain, baik membeli atau menjual. Bahkan perpanjangan kontrak tak bisa dilakukan.
Kedua, The Blues juga tidak bisa menjual merchandise sebab toko resmi klub harus ditutup dan kerugian berikutnya Chelsea tidak boleh menjual tiket pertandingan. Hanya suporter yang memegang tiket musiman yang bisa menonton sisa pertandingan di Liga Inggris musim ini.***