Friday, 14 June 2024
HomeBeritaDigugat Perusahaan Asal Belgia Ratusan Miliar, Ini Respons PSSI

Digugat Perusahaan Asal Belgia Ratusan Miliar, Ini Respons PSSI

Bogordaily.netDigugat perusahaan Belgia, Target Eleven senilai Rp672 miliar, akhirnya buka suara. menyebut utang tersebut adalah warisan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Masalah utang ini menyeret , yang akhirnya dilaporkan Target Eleven ke Badan Arbitrase Olahraga (CAS). Target Eleven sudah tak mau menunggu lagi pembayaran utang dari . Oleh karena itu digugat perusahaan asal Belgia itu.

menilai bahwa utang yang dimaksud seharusnya dialamatkan ke LPIS. Sekitar 1 dekade lalu, LPIS eksis sebagai operator kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).

berniat baik untuk menyelesaikan kasus ini. Namun, Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir satu dekade yang lalu,” kata Sekjen Yunus Nusi dalam pernyataan federasi yang dilansir dari Detik.com, Sabtu, 20 Maret 2022.

“Pihak LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh oleh Target Eleven dalam kasus ini,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu LPIS merupakan operator kompetisi yang menjalankan Liga Primer Indonesia (LPI) yang pernah diselenggarakan pada 2011-2013. LPI adalah kompetisi dikategorikan sebagai breakaway League dan berjalan beriringan dengan Indonesia Super League (ISL).

Kompetisi sempat menjadi resmi, sedangkan ISL gantian menjadi breakaway league. Dualisme kompetisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan dualisme di beberapa klub Indonesia.

menjelaskan Target Eleven berkerja sama dengan LPIS saat menjalankan LPI. Dari kerja sama ini kemudian muncul utang, yang akhirnya tak terbayar karena berbagai masalah yang terjadi di sepakbola Indonesia.

Menurut laporan media Belgia, RTBF, kerja sama dengan Target Eleven terjalin sejak 2011. Pada 2013, kedua belah pihak bertemu dan sepakat untuk meningkatkan profesionalisme sepakbola.

Pada perjalanannya, kerja sama ini tidak berjalan mulus karena masalah yang menimpa sepakbola Indonesia. Mulai dari dualisme federasi dan kompetisi, pemain tak mendapat haknya, match fixing, hingga jatuhnya banned dari FIFA pada 2015.

Masalah-masalah itu disinyalir menjadi penyebab macetnya pembayaran dari ke Target Eleven. Perusahaan yang bergerak di bidang marketing olahraga itu pun pada akhirnya memutuskan melaporkan PSSI ke CAS pada 9 Juni 2021.

Sebelumnya diberitakan PSSI digugat perusahaan asal Belgia, Target Eleven terkait masalah utang. PSSI diklaim memiliki utang sebesar 43 juta euro.

Media Belgia, RTBF melaporkan utang tersebut buntut dari kerja sama antara PSSI dan Target Eleven untuk mengembangkan dua level kompetisi di Indonesia.

Komunikasi kerja sama antara PSSI dan Target Eleven sudah dimulai sejak 2011. Pada 2013 wakil dari Target Eleven David Richard datang ke Indonesia dan disebut telah menjalin kesepakatan, bahkan diklaim pemerintah Indonesia ikut terlibat.

“Disepakati remunerasi tetap dan variabel lain, yang tergantung pada kontrak komersial yang harus kami tandatangani seperti perjanjian sponsor dan hak siar televisi,” kata Direktur Target Eleven Patrick Mbaya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here