Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorDiguyur Hujan Deras, Dua Sekolah di Kota Bogor Ambruk

Diguyur Hujan Deras, Dua Sekolah di Kota Bogor Ambruk

Bogordaily.net – Dua (SD) di Kota Bogor, yakni SD Negeri Ciheleut 1 dan Ciheleut 2 usai diguyur hujan yang terjadi pada Minggu malam atau Senin dini hari, 28 Maret 2022.

Pantauan di lokasi, terlihat puing-puing bangunan di dua sekolah itu berserakan menimpa bangku dan meja. Akibatnya, bangku dan meja didalam ruang kelas menjadi rusak, pun begitu dengan fasilitas lainya seperti papan tulis, buku, lemari dan kipas angin.

Kepala SDN Ciheleut 1 Bogor, Gunawan mengungkapkan, gedung sekolah yang saat ini memang kondisinya sudah tua atau sudah keropos. Sehingga ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu malam, dua ruang kelas tersebut tak lagi kuat menahan beban dan akhirnya .

“Memang kondisinya sudah tidak layak, dan selama pandemi ruang kelas itu tidak lagi ditempati karena khawatir dan benar saja ruang kelas tersebut semalam,” ungkap Gunawan kepada wartawan, Senin siang, 28 Maret 2022.

Lanjut dia, untuk totalnya itu sebetulnya ada 4 ruang kelas yang kondisinya sudah rusak parah, namun yang dua kelas, dan kedua ruang kelas tersebut merupakan ruang kelas milik SDN Ciheleut 1 dan 2.

“Untuk 4 ruang kelas itu sudah kami ajukan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk segera di revitalisasi atau diperbaiki. Namun belum sempat diperbaiki, dua ruang kelas sudah ,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala SDN Ciheleut 2 Kota Bogor, Dede Farida menjelaskan, dua ruang kelas yang itu terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, dimana kala itu sedang di guyur hujan dengan intensitas tinggi.

“Sudah lama itu ruang kelas tidak kita isi, karena kan memang kondisinya sudah tua, sudah keropos. Jadi kita sudah antisipasi dari awal,” katanya.

Dede melanjutkan, kedua ruang kelas yang kini itu terakhir diperbaiki di tahun 90-an, sehingga jika kita hitung maka usianya sudah tua dan memang harus segera diperbaiki.

“Jauh sebelum terjadi kita sudah mengamankan aset-aset yang berharga seperti buku, tetapi masih ada buku-buku lain yang tidak sempat diselamatkan. Kemudian peta atau globe, papan tulis dan kipas angin belum sempat kita selamat, termasuk bangku dan meja,” terangnya.

Dede mengaku, pihak Dinas Pendidikan memang sudah ke sini untuk meninjau lokasi, bahkan sudah dilakukan pengukuran. Tetapi, sebelum diperbaiki ruang kelas I dan IV ini sudah terlebih dulu .

“Pengajuan perbaikan sudah lama, kadis sudah datang ke sini, katanya harus menunggu lelang sekitar 3 bulan baru akan dilaksanakan sekitar bulan Juni dan November selesai,” ujarnya.

Kendati demikian, dengan ambruknya ruang kelas dan juga dalam kondisi yang rusak itu, maka kata Dede, ruangan kelas untuk siswanya itu semakin berkurang. Sebab, dari 14 rombel yang ada, hanya 4 ruang kelas yang bisa digunakan, apalagi ditambah dua ruang kelas lainnya yang kondisinya sudah rusak parah, sehingga yang bisa digunakan ada dua ruangan saja secara bergiliran.

“Di sini ada 14 rombel, sedangkan ruang kelas cuma 4. Tapi sekarang ada dua ruang kelas yang rusak parah. Artinya cuma dua ruang kelas saja yang bisa digunakan,” pungkasnya.

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here