Monday, 7 October 2024
HomeBeritaDihantam Rudal Hipersonik 'Belati' Rusia, Ukraina Barat Hancur

Dihantam Rudal Hipersonik ‘Belati’ Rusia, Ukraina Barat Hancur

Bogordaily.net–Rusia kembali memporakporandakan Ukraina. Kali ini sasarannya wilayah barat yang hancur lebur dihantam rudal hipersonik Rusia pada Jumat, 18 Maret waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengaku menghancurkan gudang amunisi militer di wilayah barat Ukraina dengan rudal hipersonik Kinzhal. Rudal hipersonik itu memiliki kemampuan daya ledak menembus dan menghancurkan target berupa bungker musuh sehingga dijuluki ‘rudal belati’.

“Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang besar rudal dan amunisi penerbangan pasukan Ukraina di desa Delyatin, wilayah Ivano-Frankivsk,” kata kementerian itu seperti dikutip CNN Indonesia dari CNN, Sabtu, 19 Maret 2022.

Sebelumnya, kementerian itu juga menyatakan pihaknya telah menggunakan rudal ganas hipersonik dengan daya ledak skala besar yang menghantam Ukraina.

Kremlin mengklaim penggunaan rudal hipersonik bertujuan menghancurkan depot besar bawah tanah yang menjadi gudang rudal dan amunisi pesawat di wilayah Ivano-Frankivsk.

Melansir Reuters, kementerian juga mengklaim pihaknya telah menghancurkan radio militer Ukraina dan pusat pengintaian di dekat kota pelabuhan Odessa menggunakan sistem rudal pantai.

Pasukan Kremlin terus menggempur pertahanan Ukraina sementara pasukan Ukraina dari militer hingga milisi membalas dengan memberikan perlawanan sengit. Sejumlah kota hingga fasilitas publik pun terdampak. Ribuan warga sipil hingga militer pun tewas akibat gempuran tersebut.

Sementara itu di sisi lain, dialog antara Rusia dan Ukraina belum menemukan kesepakatan. Negosiator utama Rusia, Vladimir Medinsky menyebut pihaknya telah membuat kemajuan pada topik demiliterisasi dalam pembicaraan dengan Ukraina, tetapi masih buntu terkait pembahasan denazifikasi.

Selama 22 hari setelah Rusia menginvasi Ukraina dan setelah serangkaian pembicaraan secara langsung maupun melalui tautan video. Menurut Medinsky, kedua negara “setengah jalan” dalam masalah Ukraina mengadopsi status netral.

“Pada denazifikasi, situasinya cukup aneh karena rekan Ukraina kami di sisi lain menganggap tidak ada formasi Nazi di Ukraina dan ini bukan masalah di Ukraina modern,” katanya dikutip dari Reuters.

Namun Medinsky mengatakan Rusia akan terus mengangkat masalah itu dalam pembicaraan. Ia menyebut Ukraina menyembunyikan “formasi militer Nazi yang diizinkan” dengan simbolisme, pelatihan, dan ideologi mereka sendiri.

“Saya pikir kami pasti akan kembali ke pertanyaan ini lagi dan lagi,” sambungnya.

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky justru mengatakan Rusialah yang berperilaku seperti Nazi dengan menghancurkan kota-kota Ukraina dalam perang yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

“Ini hanya perilaku Nazi murni. Saya bahkan tidak dapat memenuhi syarat ini dengan cara yang berbeda,” ujar Zelensky.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here