Bogordaily.net – Hingga hari kedua, kematian Aktris Thailand Tangmo Nida Patcharaveerapong masih bergaung di twitter. Lebiah dari 87.6K warganet mempoisting tentang kematian Tangmo Nida, saat melakukan perjalanan menyusuri Sungai Chao Phraya River dari Jembatan Krung Thon di Bangkok.
Tujuh jam lalu, nettizen yang menggunakan akun @dailybangtan__7 mengungkap jikan
Ibu Ok Tangmo hanya menerima 30 juta sebagai kompensasi atas kehilangan anaknya. Menurutnya hukum tidak berlaku bagi orang tua korban.
“Pengacara polisi masih bekerja untuk melanjutkan penyelidikan. Berharap keadilan untuk tangmo,” tulis @dailybangtan__7.
Netizen lainnya dengan menggunakan akkun @kkuwui menurutkan bahwa setelah ia melihat jenazah sang artis, dirinya merasa jika peristiwa yang merengut nyawa tangmo Nida merupakan aksi pembunuhan.
“saya minta maaf, tapi saya baru saja melihat tubuh tangmo dan Anda mengatakan bahwa kasusnya tidak memenuhi syarat sebagai pembunuhan???? bahwa tidak ada yang mencurigakan dalam kematiannya terlepas dari kenyataan bahwa apa yang disebut teman-temannya memiliki tanggapan yang tidak jelas saat diinterogasi? pergi ke neraka, lakukan keadilannya,” tulis @kkuwui, Sabtu 5 Maret 2022.
Awalnya netizen Thailand dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan Tangmo sedang berpose di speedboat dengan secangkir anggur. Atas beredarnya video tersebut penyidik pun bergerak cepat untuk menyelidikinya.
Selain itu, terlihat juga mendiang Tangmo terlihat tengah memainkan rambutnya di malam saat dia tenggelam.
Kemudian dalam video yang diduga diambil di malam kejadian Tangmo tenggelam, tiba-tiba saja terdengar suara seorang pria berteriak.
Pria tersebut berteriak-teriak dan mengatakan “Bawa teman kamu ke sini! Kamu membawa temanmu kesini!” ujarnya.
Melalui wawancara dengan pihak kepolisian, mereka mengatakan bahwa masih menyelidiki kasus tenggelamnya Tangmo dan belum mendapatkan kesimpulan tertentu.
Seperti yang dilansir dari The Thaiger pada 4 Maret 2022, lima orang teman dekat Tangmo telah ditetapkan sebagai saksi bukan tersangka.
Ditetapkannya lima orang teman dekat Tangmo sebagai saksi berdasarkan pada hasil laporan otopsi.
Laporan otopsi tersebut menyatakan bahwa Tangmo tenggelam, meski masih banyak detail penting yang belum dikonfirmasi seperti halnya luka di kakinya dan siapakah sebenarnya orang yang menyebabkan artis tersebut tenggelam.
Polisi juga mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki klaim yang dinilai bertentangan dari para saksi atas peristiwa yang terjadi di kapal beberapa waktu lalu.
Pihak kepolisian mengatakan, hanya ada satu orang sakti yang mengatakan bahwa perahu tersebut ‘meluncur’ ke depan di dalam air.
Saksi lainnya menyebutkan bahwa Tangmo jatuh dari belakang perahu saat sang artis tersebut buang air kecil.
Sontak keterangan yang diberikan oleh para saksi tersebut menimbulkan ketidakpercayaan pihak kepolisian dan publik.
Publik bahkan ramai-ramai mengatakan bahwa apa yang dikatakan para saksi, hanya kebohongan semata.
Divisi Penindasan Kejahatan Teknologi telah melacak telepon pemilik kapal Por dan menemukan serangkaian panggilan telepon pada malam saat Tangmo tenggelam.
Berdasarkan pemeriksaan dari sambungan telepon, Por mengakui bahwa Robert sedang mengemudikan speedboat saat Tangmo jatuh ke laut.
Karena kurangnya pengalaman dalam mengemudikan perahu, Robert yang memang belum memiliki izin untuk mengemudikan perahu, dilaporkan kehilangan kendali atas kapal sehingga menyebabkan adanya dorongan ke depan.
Akibatnya hal itu menyebabkan reaksi berantai, mendorong Nida yang berada di buritan kapal untuk memegang pasir agar tidak jatuh.
Takut terseret ke sungai bersamanya, Sand menggoyangkan kakinya, menyebabkan Tangmo terjungkal ke sungai, di mana paha kanannya terpotong oleh bilang baling-baling dari mesin tempel besar kapal dan dia tenggelam.***