Sunday, 19 May 2024
HomeEkonomiDiserahkan ke Harga Pasar, Emak-Emak Menjerit Minyak Goreng Kemahalan

Diserahkan ke Harga Pasar, Emak-Emak Menjerit Minyak Goreng Kemahalan

Bogordaily.net–Pemerintah mengeluarkan aturan baru terkait . Subsidi kemasan premium dicabut. Alhasil, harga saat ini akan disesuaikan dengan harga keekonomian atau harga pasar.

Harga  kemasan langsung melambung setelah pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter. Kebijakan pencabutan HET disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, Selasa, 15 Maret 2022.

Dampaknya, warga kini tak bisa lagi menikmati kemasan premium dengan harga Rp14 ribu per liter. Harga premium saat ini sudat tak seragam dan kembali berada di bawah kendali produsen.

Di Kota Bandung misalnya. tersedia kembali di supermarket dan toserba dengan harga kemasan dua liter mencapai Rp47.900. Di salah satu toserba di Jalan Pahlawan, Bandung harga minyak kemasan dua liter bermerk Sania Rp47.900 sedangkan kemasan satu liter bermerk Sabrina Rp23.900.

Stok , di rak khusus penyimpanan minyak di toserba tersebut masih penuh. Ada juga minyak dalam kemasan botol. Kenaikan harga ini membuat kaget warga Bandung, terutama kaum ibu-bu.

“Kaget, dua liter harganya mencapai Rp47.900. Apalagi enggak ada pemberitahuan dahulu,” kata Irma salah satu warga Bandung sebagaimana dilansir dari Detik.com, Rabu, 16 Maret 2022.

Padahal sebelumnya kata Irma, paling mahal kemasan dua liter Rp30 ribu. Baik di swalayan atau pasar.

Ia mengaku keberatan dengan kenaikan minyak goreng ini. Meski demikian, tetap membelinya karena kebutuhan.

Emak-emak lainnya juga terkejut lantaran harga minyak kemasan dua liter menjadi Rp47.900.

“Edun. Edun banget,” kata Evi, warga Cicendo.

Harga minyak Rp47.900 itu dinilai memberatkan masyarakat dan dinilai naik seenaknya.

“Jangan bikin pusing warga, kasihan,” sambungnya.

Evi mengaku tidak menerima pemberitahuan dari pemerintah soal kenaikan harga minyak goreng. Ia merasa aneh lantaran bersamaan harga naik, stok minyak kembali normal.

“Anehnya, minyak jadi tersedia, jadi banyak,” ujar Evi.

Neneng, warga Astananyar juga mengatakan sebelum harga minyak goreng Rp47.900, dia sempat mendatangi sejumlah minimarket. Menurutnya, stok minyak goreng malah kosong.

Sebelum disubsidi pemerintah, kata Neneng, harga minyak goreng per dua liter Rp38 ribu dan menjadi Rp28 ribu setelah disubsidi. Namun, setelah disubsidi, minyak goreng menjadi langka.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan harga minyak goreng premium saat ini sudat tak seragam dan kembali berada di bawah kendali produsen.

“Kalau kemarin dengan harga Rp28.000 untuk 2 liter dan Rp14.000 untuk 1 liter kan itu ada kebijakan dari pemerintah pusat apa pun merknya harga sama. Kalau sekarang, harga per brand itu pasti berbeda antara, SunCo, Bimoli, Sania, Filma itu pasti akan berbeda karena diserahkan kepada harga pasar,” kata Elly dikutip Ayobandung.com, Rabu, 16 Maret 2022.

“Maksud saya di sini pemerintah pusat sudah menyerahkan harga minyak goreng kemasan premium itu mengikuti harga pasar,” imbuhnya.

Menurut Elly, penyesuaian harga minyak goreng kemasan premium akan kembali berlaku di seluruh pasar dan toko ritel mengikuti kebijakan harga yang dikeluarkan oleh produsen serta tidak memperbolehkan untuk toko ritel dan supermarket mematok harga tertentu.

“Harga tidak dipatok sama rata, tapi dikembalikan lagi ke harga pasar yang ditentukan oleh produsen masing masing-masing. Jadi kaya dulu aja ada yang Rp40 ribu per 2 liternya, ada yang Rp42 ribu ada yang Rp38 ribu, kan waktu belum ada kebijakan satu harga kan beda-beda harganya,” jelasnya.

Dengan pencabutan subsidi minyak goreng kemasan premium, lanjut Elly, membuat rencana operasi pasar minyak goreng yang bekerja sama dengan produsen Wilmar di beberapa kecamatan batal dilaksanakan.

“Udah enggak ada (operasi pasar minyak goreng kemasan), udah dibatalkan semua oleh pihak produsen karena harganya kan enggak mungkin dijual di Rp14 ribu per liter. Karena, subsidinya sudah dicabut oleh pemerintah pusat untuk yang kemasan,” jelasnya.

Meski demikian, Elly menegaskan untuk HET minyak goreng curah masih berada di angka Rp14.000 per liter karena masih disubsidi oleh pemerintah pusat.

“Subsidi itu hanya ada untuk minyak goreng curah, itu masih ada dengan harga HET-nya Rp14.000 per liter. Untuk minyak goreng curah karena ada subsidi dari pemerintah,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, untuk menyesuaikan harga keekonomian minyak goreng, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal mengubah harga eceran tertinggi (HET) pada minyak goreng. Pemerintah mengubah skema penetapan harga minyak goreng curah maupun kemasan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan minyak goreng kemasan akan diserahkan produsen untuk penetapan harganya. Produsen pun bisa menetapkan harga minyak goreng kemasan yang dijual ke masyarakat.

“Jadi, mengembalikan ke harga pasar sementara untuk minyak goreng curah HET menjadi Rp14.000 per liter. Harga pasar untuk kemasan artinya diserahkan ke produsen,” ujar Oke Nurwan, Rabu, 16 Maret 2022.

Menurut Oke, pihaknya tengah menyusun aturan yang memuat HET terbaru dan ditargetkan selesai hari ini.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here