Thursday, 28 March 2024
HomeKabupaten BogorDPRD Kabupaten Bogor Desak Pemkab Evaluasi Jajaran RSUD Leuwiliang

DPRD Kabupaten Bogor Desak Pemkab Evaluasi Jajaran RSUD Leuwiliang

Bogordaily.net – Wakil Ketua Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, , mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengevaluasi Direktur Utama beserta seluruh jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang lantaran diduga tak memberikan pelayanan yang baik.

Desakan ini dikeluarkan lantaran mengetahui adanya pelayanan yang kurang maksimal, sehingga memicu amarah Kepala Desa Sadeng yang viral akhir-akhir ini.

Atas kejadian tersebut, pria yang akrab disapa Kang Bibih ini pun angkat bicara dan mendesak agar Bupati Bogor mengevaluasi Direktur Utama (Dirut) beserta seluruh jajaran .

“Kesekian kalinya, saya menerima keluhan masyarakat terkait pola pelayanan, sampai seorang Kepala Desa ngamuk. Ini menjadi preseden buruk citra ,” ucap dengan, Jumat, 18 Maret 2022.

Politisi Golkar  itu menjelaskan, RSUD itu berasal dari uang rakyat yang seharusnya mampu merepresentasikan apa yang menjadi harapan rakyat. Baik dalam pelayanannya pun seharusnya mengedepankan pola humanis, sehingga masyarakat mendapatkan rasa nyaman dalam pelayanan.

“Semua harus diperbaiki, nanti kami dari Komisi IV secepatnya akan panggil juga Dirut , kalau seperti ini terus bisa-bisa masyarakat berbondong-bondong berobat ke Rumah Sakit lain sehingga berpengaruh dalam pendapatan daerah,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kang Bibih melihat, pasien yang tinggal di wilayah barat Kabupaten Bogor lebih memilih ke rumah sakit swasta atau RSUD di luar Kabupaten Bogor.

Menurutnya, keluhan yang keluar dari masyarakat adalah pelayanan sangat buruk.

“Ke depan jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini lagi, saya berharap pelayanan lebih dimaksimalkan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa (Kades) Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor Yanuar Lesmana ngamuk di depan Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang karena diduga akibat pelayanan buruk, pada Rabu, 16 Maret 2022 lalu.

Yanuar mengatakan, dirinya kecewa terhadap pelayanan lantaran kesal tidak dipinjamkan mobil ambulance oleh pihak rumah sakit. Bahkan aksi kades ngamuk itu viral videonya di grup perpesanan dan sosial media.

“Pada waktu itu, Rabu 16 Maret 2022 ada warga saya berinisial Y meninggal dunia. Secara SOP, mayat itu tidak boleh dibawa oleh mobil pribadi, harus pakai mobil ambulance dan saat itu kami melihat ada mobil ambulance nongkrong semua,” kata Yanuar Lesmana kepada wartawan pada, Kamis, 17 Maret 2022.*

(Muhammad Irfan Ramadan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here