Wednesday, 24 April 2024
HomeNasionalEmosi Depan Menteri dan Kepala Daerah Gara-Gara Impor, Jokowi: Jangan Tepuk Tangan!

Emosi Depan Menteri dan Kepala Daerah Gara-Gara Impor, Jokowi: Jangan Tepuk Tangan!

Bogordaily.net  Presiden Joko Widodo () meluapkan emosinya lantaran melihat kegiatan impor lebih tinggi ketimbang ekspor. Menurut , kalau terus-terusan melakukan impor malah memberikan pekerjaan ke negara lain.

tidak bisa menahan amarahnya saat memberikan pengarahan kepada menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga, kepala daerah se-Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret 2022.

mengaku mengetahui secara detail pengadaan barang dan jasa pemerintahan yang lebih banyak dilakukan secara impor. Padahal, ia melihat anggaran pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah pusat itu mencapai Rp526 triliun. Pemerintah daerah juga malah lebih tinggi yakni Rp535 triliun.

“Enggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor, kita diem saja tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok enggak kita lakukan,” kata dikutip dari Suara.com.

“Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini,” lanjutnya.

kemudian mempertanyakan apakah anak buahnya akan terus-terusan membeli barang-barang impor untuk pengadaan jasa dan barang. Kalau terus-terusan membeli barang impor, menyebut uangnya untuk membuka pekerjaan di luar negeri.

Padahal yang ia harapkan anggaran pengadaan barang dan jasa itu dimanfaatkan di dalam negeri sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

Setelah berhenti berbicara, peserta pengarahan yang terdiri dari menteri, kepala daerah, kepala lembaga dan BUMN bertepuk tangan. Namun, meminta untuk tidak tepuk tangan.

“Jangan tepuk tangan, karena kita belum melakukan. Kalau kita melakukan dan Rp400 triliun lebih itu. betul-betul semua mengerjakan silakan semua tepuk tangan,” ujar .

Untuk itu, Jokowi mengancam akan menyebutkan kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah yang masih lebih memilih untuk membeli barang-barang impor.

“Yang tepuk tangan nanti kalau barang-barangnya tidak masuk e-katalog, target tidak tercapai saya umumin, nanti. Setuju tidak? Umumkan saja deh, kita ini harus terbuka apa adanya,” kata Jokowi dalam acara “Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” yang juga dihadiri oleh para menteri kabinet Indonesia Maju serta para gubernur di Indonesia.

E-Katalog yang dimaksud Jokowi adalah aplikasi belanja online yang disediakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) untuk menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Jokowi heran berbagai produk yang bisa dihasilkan di dalam negeri tetapi tidak dibeli oleh kementerian, pemda dan BUMN, malah lebih memilih produk-produk impor. Produk-produk impor tersebut antara lain CCTV, alat kesehatan, seragam, sepatu hingga onderdil untuk traktor pertanian.

“Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini, dipikir kita bukan negara yang maju? Buat CCTV saja beli impor. Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar! Kita ini produksi di mana-mana bisa jangan diterus-teruskan. Alat kesehatan, Pak Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya, Bekasi, Tangerang ada tapi beli impor,” ungkap sang presiden yang mengaku sudah jengkel dengan kebiasaan impor barang tersebut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here