Sunday, 12 May 2024
HomeNasionalFenomena Crazy Rich Pamer Kekayaan di Sosmed, Orang Kaya Asli Tak Pamer...

Fenomena Crazy Rich Pamer Kekayaan di Sosmed, Orang Kaya Asli Tak Pamer Harta

Bogordaily.net yang disosial media, sedang tren saat ini. Tahukah kalian, justru tak suka menunjukkan harta mereka, jadi jangan buru-buru terpukau jika melihat konten di media sosial yang memperlihatkan gemilang kekayaan.

Dilihat dari daftar 10 orang terkaya di dunia, tidak ada satupun dari mereka yang hobi , meskipun dengan uang yang miliki mereka sebenarnya bisa membeli apa saja.

Pernah dengar frugal living ala Warren Buffett? CEO Berkshire Hathaway, yang juga orang terkaya kelima di dunia ini dikenal menjalankan gaya hidup hemat. Buffett sudah tinggal di rumahnya di Omaha, Nebraska, selama lebih dari 60 tahun. Meski nilai kekayaannya sudah naik berkali-kali lipat, ia tidak serta-merta pindah ke villa mewah di California berharga ratusan miliar.

Ketika banyak triliuner memiliki koleksi mobil sport mewah, Buffett lebih memilih memakai mobil yang lebih murah. Mobilnya adalah Cadillac XTS yang dia beli pada tahun 2014.

“Sebenarnya, saya hanya berkendara sekitar 3.500 mil setahun, jadi saya akan sangat jarang membeli mobil baru,” katanya dilansir dari Forbes.

Bagi orang superkaya, berhemat adalah cara untuk menunjukkan bahwa mereka tidak menganggap remeh nasib baik dan kekayaan yang mereka punya. Ini tentu berbeda dengan konsep hemat bagi kebanyakan orang yang menjalankan frugal living sebagai bentuk pengendalian diri.

Mengutip Vice, seorang profesor sosiologi di New School for Social Research, Rachel Sherman telah mempelajari kebiasaan belanja di kalangan orang kaya.

Riset itu menemukan bahwa banyak di antara mereka yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Mereka tak suka menarik perhatian dengan membeli barang-barang mewah. Sebaliknya, orang-orang superkaya ini justru berusaha membelanjakan uang mereka “senormal mungkin.”

Banyak orang yang mungkin familiar dengan konten anak-anak muda usia 20-an yang orang tuanya. Namun, menurut Sherman, orang superkaya yang ia teliti justru menjadikan konten-konten seperti itu sebagai contoh buruk yang tak layak ditiru. Mereka tidak ingin menjadi seperti itu.

“….mereka ingin mengatakan bahwa, ‘Ya, kami kaya, tapi kami bukan tipe orang kaya yang suka menarik perhatian'. Mereka agak menjauhkan diri dari hal seperti itu.”

Seorang wanita yang menjadi responden penelitian Sherman mengaku bahwa suaminya melarang dia untuk memberi tahu pada keluarga jauh tentang harga barang atau layanan yang mereka bayar.

“Orang kaya yang saya teliti sangat hati-hati dengan implikasi moral dari privilege yang mereka dapatkan. Kebiasaan hemat adalah salah satu cara kita menilai apakah orang kaya itu baik secara moral atau buruk secara moral,” kata Sherman, yang dikutip Vice.

Pada faktanya, keluarga kaya yang diwawancarai Sherman tak sepenuhnya hidup hemat. Meski tidak dipamerkan, pembelanjaan mereka tetap di atas rata-rata orang pada umumnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here