Bogordaily.net – Program petani milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terbilang sukses, lantaran mampu melahirkan petani milenial sukses di usia muda, yang menghasilkan omzet ratusan juta dan miliaran rupiah setiap bulannya.
Kini, para petani muda itu di wisuda Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis, 24 Maret 2022.
Dalam kesempatan itu juga, proses wisuda petani milenial dimeriahkan dengan kehadiran Andy F Noya yang sekaligus menyajikan talk show miliknya itu, yakni Kick Andy.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, proses program petani milenial ini baru berjalan sekitar dua tahun, tepatnya pada 20 Maret 2020, dan di tahun 2023 ini mereka para petani milenial di wisuda sebanyak 1249 orang.
“Mengapa hanya 1249 yang di wisuda, karena ini ada yang berhasil menjalankan program petani milenial dan ada juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan beberapa hal, seperti ada yang menyerah di perjalanan karena urusan akses ke perbankan tidak memadai. Kemudian ada juga yang tidak nyaman dan kembali ke desa, ada juga yang salah komoditas, panen gagal, dan lain sebagainya,” kata Ridwan Kamil kepada wartawan usai menghadiri wisuda di Bogor.
Meski demikian, lanjut Emil (sapaan Ridwan Kamil, red), petani milenial sebanyak 1249 ini menunjukkan dan membuktikan konsistensinya dalam menjalankan program tersebut,sehingga mereka berhasil yang berhasil terus sampai di hari ini membuktikan konsistensi.
“Makanya saya bilang program petani milenial ini bukan program karpet merah, tapi ini program mendaki gunung yang dibarengi pemerintah melalui pelatihan, anggaran, lahan, peralatan, pemasaran dan lain-lain. Ya, tahun ini 1249 orang, tetapi kami berharap tahun depan dan seterusnya kita bisa menghasilkan lebih banyak lagi, sehingga diharapkan dengan konsistensi yang selama ini dijalankan maka usia petani yang saat ini 70 persen lansia, bisa digantikan oleh generasi baru petani-petani muda di bawah 40 tahun,” ujarnya.
Kemudian, dalam acara kick Andy juga dirinya menyampaikan bahwa petani-petani muda yang menjalankan program ini sudah pakai teknologi yaitu menyiram tanaman menggunakan handphone (HP), dan jualannya pun sudah e-commerce, dimana sistem ini tidak terjadi oleh generasi orang tuanya.
“Nah, makanya saya optimis dengan desa digital dengan petani milenial, kesejahteraan akan bergeser, tidak hanya didominasi oleh pekerjaan di kota, tapi juga bisa bergeser di desa asal menguasai teknologi,” imbuhnya.
Setelah ini, kata Emil, pemerintah akan kembali membuka pendaftaran bagi calon-calon petani baru yang tentunya berkolaborasi dengan pemerintah daerah, seperti contohnya Kabupaten Bogor ini, dimana di Bogor ini sudah menyiapkan lahan yang nantinya disumbangkan dan dikelola untuk generasi muda di Bogor yang dikonsepkan mulai dari hari ini.
“Saya kira itu ada keberhasilan, masih ada kekurangsempurnaan, terus kita perbaiki, tapi saya optimis. Boleh di cek di provinsi lain yang paling produktif melahirkan anak anak muda kembali bertani di desa adalah propinsi Jawa Barat,” paparnya.
Ia juga mengaku dalam menjalankan program ini tentu perlu adanya evaluasi, terutama di Perbankan. Hal itu, kata Emil, karena tidak semua anak-anak itu bisa di kasih kredit. “Untuk itu kita kreditnya ke pembelinya. Jadi kasih ke pembeli atau opteker, pembeli yang membina, karena ternyata langsung ke anak anak ada evaluasi mereka tidak punya aset yang bisa dilakukan untuk pemberian kredit. Yang kedua juga kegagalan panen terjadi, khususnya di udang dan akan kita evaluasi supaya tidak terjadi di tahun-tahun berikutnya, jadi semua kekurangan kita evaluasi, setiap tahun pasti ada perbaikan dan lama lama menjadi model yang sangat sempurna,” jelasnya.
(Heri Supriatna)