Bogordaily.net–Isu penundaan pemilu semakin menjadi polemik dan dianggap membuat gaduh. Kongres Pemuda Indonesia (KPI) pun mendorong negara, dalam hal ini Badan Intelijen Negara (BIN) turun tangan mengungkap dalang dan motif di balik isu penundaan pemilu 2024 dan presiden tiga periode.
“Usulan itu (penundaan pemilu) sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan provokasi di masyarakat,” kata Presiden KPI, Pitra Romadoni dikutip Rmol.id.
KPI juga meminta elite partai politik lebih bijak bersikap dan menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Terlebih pada masa-masa sulit seperti ini, tensi masyarakat sangat tinggi karena harga bahan-bahan pokok melambung tinggi serta pandemi belum berakhir.
“Cek ombak yang dilakukan oleh para petinggi partai politik tersebut sangat ekstrem dilaksanakan karena harus melawan konstitusi dan tentunya keputusan akhirnya berada di tangan rakyat Indonesia,” kata Pitra.
“Kami berharap isu tersebut tidak menjadi trigger pembangkangan konstitusi yang dapat menaikkan elektabilitas pimpinan partai dalam wacananya yang tidak berlandaskan hukum,” sambungnya.
Seperti ramai diberitakan, wacana penundaan Pemilu 2024 awalnya disampaikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pria yang disapa Cak Imin itu beralasan ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19. Penundaan pemilu menurut Cak Imin dilakukan agar momentum perbaikan ekonomi yang terpukul akibat pandemi tidak hilang. Usulan itu kemudian juga mendapat dukungan beberapa parpol lain seperti PAN dan Golkar. Namun, beberapa parpol menyatakan tidak setuju seperti PDI Perjuangan, Nasdem, Partai Demokrat, PPP, dan PKS.***