Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaIni Syarat yang Diajukan Putin Jika Ingin Stop Invansi Ukraina

Ini Syarat yang Diajukan Putin Jika Ingin Stop Invansi Ukraina

Bogordaily.net–Pertemuan perdana dan yang berlangsung di perbatasan Belarus, Senin 28 Februari 2022 sore waktu setempat belum menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. Delegasi dan Ukraina dikabarkan akan kembali menggelar perundingan putaran kedua dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Presiden mengatakan invasi ke Ukraina bisa selesai dengan beberapa syarat. Pertama, Ukraina harus bersikap netral dan tak memihak pada Barat.  Hal tersebut diungkapkannya dalam pernyataan yang dirilis Kremlin.

Seperti dikutip CNN Indonesia dari Reuters, Putin mengatakan salah satu kunci solusi konflik Ukraina lainnya adalah negara pecahan Uni Soviet itu harus menghapus pengaruh Nazi atau praktik fasisme dan represif (denazifikasi) dan “demiliterisasi”.

Selama ini, Putin mengklaim sebagian penduduk Ukraina, terutama di wilayah timur negara itu yang dikuasai kelompok separatis pro- kerap menjadi target diskriminasi hingga genosida. Mayoritas penduduk di timur Ukraina seperti Donbas memang lebih fasih berbahasa dan dekat dengan kultur Negeri Beruang Merah.

Selama ini, bahkan telah memberi status kewarganegaraan bagi sebagian penduduk di Donbas. Putin juga meminta Ukraina mengakui secara resmi kontrol atas Crimea yang dicaplok Moskow dari Kiev pada 2014 lalu. Crimea merupakan bagian dari wilayah teritorial Ukraina yang terletak di selatan dan berbatasan langsung dengan Laut Hitam.

terbuka untuk pembicaraan dengan perwakilan Ukraina dan mengharapkan (pembicaraan) mengarah pada hasil yang diinginkan,” demikian bunyi pernyataan Kremlin.

Syarat-syarat tersebut diutarakan Putin saat melakukan panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin, 28 Februari 2022.

Dalam percakapan telepon selama 90 menit itu, Macron meminta Putin menghentikan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil Ukraina. Selain itu, Macron juga meminta Putin menginstruksikan pasukannya menjauhi jalan raya utama di Ukraina, terutama jalan dari selatan Ibu Kota Kiev.

Panggilan telepon ini adalah yang terbaru dari serangkaian komunikasi antara kedua presiden terkaint konflik Ukraina.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here