Bogordaily.net – Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor mengadakan seminar nasional komunikasi dan penyiaran Islam IUQI yang bertemakan “Transformasi agama dalam media komunikasi di tatanan masyarakat digital” yang di hadiri oleh beberapa pakar komunikasi.
Adapun peserta dan tamu undangan yang menghadiri kegiatan sebanyak 200 orang dari berbagai macam program studi di institut Ummul Quro Al-Islami Bogor.
Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Teddy Khumaedi, S.sos.I M.ag menyampaikan, bahwa semua harus bisa melakukan dakwah lewat digital ataupun jejaring.
“Sehingga menimbulkan dampak positif dan menjadi kesempatan besar bagi para mahasiswa, khususnya para mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IUQI Bogor,” kata Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Teddy Khumaedi, Kamis 24 Maret 2022.
Sementara itu, Wakil Rektor 2 Dr. Syamsul Rizal MZ S.H.I M.Pd.I menyampaikan, bahwa anda berbicara melalui panca indra. Maka dari itu, komunikasi itu sangat penting.
“Kita harus aplikasikan komunikasi dengan baik, untuk itu berhati-hatilah dalam menyampaikan apa yang di sampaikan dan adapun ucapan terimakasih kepada para pihak-pihak media yang telah menghadiri kegiatan yang dilaksanakan sekarang. Semoga selalu diberikan kemudahan dan kesehatan,” ucapnya.
kemudian narasumber dari pakar komunikasi media dan politik literacy, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si mengatakan, koran ataupun media yang berbasis media cetak sudah jarang sekali dan bisa di bilang sudah ber transformasi.
Transformasi itu adalah perubahan. dan digital itu adalah ruangan baru yang di penuhi dengan hal-hal yang positif maupun negatif dan ada juga melalui keberagaman.
Dr. Gun Gun memaparkan, ada tiga pandangan tentang media digital, pertama mulai dari utopian cenderung kepada positif, dystopian cenderung kepada negatif, dan teknolarism itu bisa positif dan bisa juga jadi negatif.
“Tingkat penggunaan sosial media saat ini sangatlah berkembang pesat mulai dari website dan sosial media lainnya dan posisi media itu bisa menjadi wadah dan pemberdayaannya sebagai media yang baik,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut Komisioner KPID DKI Jakarta, Muhammad Said, M.Si menambahkan, tentang Indonesia millenial moeslim yaitu Gen Z dan millenial.
Menurutnya itu adalah penentu masa depan Indonesia ataupun penduduk Indonesia yang banyak dalam menggunakan teknologi internet.
Media digital Gen Z survey membuktikan mencapai 93,95 persen adapun millenial survey mencapai 88,45 persen dan survey Gen X mencapai 63,35 persen. Maka bisa dipastikan bahwa Gen Z atau bisa di bilang kalangan muda sangatlah besar sekali dalam konsumsi internet saat ini.
“Dan tentunya internet telah menjadi kebutuhan primer dan handphone menjadi salah satu perangkat internet yang paling banyak digunakan sampai saat ini,” tuturnya.
Selanjutnya Direktur Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Deden Mauli Darajat, M. SC menyampaikan, tentang perkembangan teknologi komunikasi sangatlah pesat. Namun, sampai saat ini belum di manfaatkan dengan baik.
“Maka dari itu kita harus memanfaatkan teknologi komunikasi secara optimal. Berdakwalah sejak lahir atau awal kau berdakwah walaupun hanya beberapa ayat dan juga kreativitas yang harus kita kembangkan. Kemudian amal itu ada jariah dan keburukan. Ketika kita mengajak seseorang dalam keburukan dengan konten ketika kita sudah tiada dan viewersnya banyak maka akan timbul lah menjadi sebuah catatan keburukan,” tututpnya.*
(Bisral)