Saturday, 4 May 2024
HomeKabupaten BogorKabupaten Bogor Sumbang Kasus TBC Tertinggi di Jabar, Ini Kata Dinkes

Kabupaten Bogor Sumbang Kasus TBC Tertinggi di Jabar, Ini Kata Dinkes

Bogordaily.net- menjadi daerah penyumbang kasus Tuberkulosis () tertinggi di Jawa Barat, bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat angka mencapai 15.074 orang terjangkit pada 2021 di Bumi Tegar Beriman.

Namun meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) baru menemukan sekitar 80 persen dari total kasus. Pasalnya, tidak semua fasilitas kesehatan (faskes) melaporkan adanya pasien .

“Iya tidak semua. Seperti dokter, praktik swasta yang menangangi pasien TBC, tidak semua melapor ke kami,” kata Wakil Supervisor TBC Dinkes , Aan Setiawan, Jumat 25 Maret 2022.

Meski begitu, lanjut Aan, pihaknya terus berupaya menggali data-data pasien agar semua dapat terjangkau hingga program pengentasan TBC dapat berjalan tepat sasaran, efektif dan efisien.

Salah satu yang dilakukan yakni menjalankan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu Directly Observed Treatment Strategy (DOTS), dengan cara mengamati langsung pasien terduga TBC.

Dalam hal ini tim TBC dari dinkes melakukan pencatatan dan observasi secara langsung ke terduga pasien. Tentu saja, peran komunitas non-pemerintah diperlukan dalam hal ini. Mengingat SDM yang terbatas.

Salah satu turunan dari strategi tersebut yaitu dengan meningkatkan peran komunitas, mitra dan multisektor lainnya, berupa sosialisasi dan pendampingan tentang TBC di masyarakat, yang dilakukan oleh kader-kader TBC terlatih.

Maka dari itu dalam perayaan Hari Tuberkulosis Dunia yang jatuh pada 24 Maret 2022, Aan berharap ini menjadi semangat baru bagi para kader TBC untuk terus bekerja dalam rangka menanggulangi penyebaran TBC.

Terlebih dengan launching-nya Yayasan Akses Sehat Indonesia yang juga turut andil dalam menyebarkan kader-kadernya untuk melaksanakan program tersebut.

“Yayasan Akses Sehat Indonesia adalah kluster kesehatan dari Yayasan Nirunabi sebagai pelaksana program Eliminasi TBC berbasis komunitas di Konsorsium STPI (Stok TBC Partnership Indonesia)-Penabulu dengan dukungan dana dari The Global Fund,” kata Ketua Yayasan Akses Sehat Indonesia, Alwin Khafidhoh.

Saat ini lebih dari 150 kader yang berjaringan dan tersebar di seluruh Koordinator Kader TBC wilayah Bogor Tengah dan Timur, Sukmawati menyatakan bahwa peran kader sangat penting dalam menanggulangi kasus TBC di .

Peran kader yang ada di bawah naungan Yayasan akses Sehat ini sangat dibutuhkan agar masyarakat semakin teredukasi dan paham akan bahaya tentang penyakit TBC.

“Peran kader TBC di masyarakat sangat penting. Semakin banyak kader, maka semakin banyak juga masyarakat yang teredukasi, lebih paham tentang bahaya dan bagaimana cara pencegahannya TBC. Sehingga dapat menurunkan angka-angka TBC,” ujarnya.

Setiap masing-masing mempunyai kader yang dapat melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap masyarakat, khususnya pasien TBC. Para Kader ini juga berada di bawah naungan Yayasan Akses Sehat.

(Muhammad Irfan Ramadan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here