Bogordaily.net – Masalah-masalah rutinan menjelang hari raya mulai menyeruak dan hadir disetiap lekuk kehidupan di masyarakat kita. Hampir setiap tahun, permasalah jelang ramadhan selalu sama, kenaikan harga bahan pangan serta kelangkaan minyak goreng, mendominasi permasalahan tersebut.
Setelah dihebohkan dengan hilangnya tahu tempe di pasaran, dan lebih ironisnya lagi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Dan digegerkan dengan ditemukannya timbunan minyak goreng, yang jumlah volumenya tidak main-main.
Koordinator ID.FOOD Watch Wawan Leak, menyatakan bahwa ini bukti tidak keseriusan pemerintah yang diawaki Arief Prasetyo Adi sebagai Ketua Badan Pangan Nasional menjawab soal pangan.
“Ya tidak terintegrasinya stakehoulder terkait untuk memberikan jaminan ketersediaan pangan di masyarakat.
Mustinya Ketua Badan Pangan Nasional yg baru saja dilantik Presiden Jokowi membuat Task Force tentang Ketahanan Pangan. Dan di Task Force tersebut melibatkan beberapa instansi terkait, baik dilingkungan governement pun juga masyarakat.Sehingga terkesan berjalan sendiri2, baik Kemendag, Badan Pangan Nasional, Kementan dll,” ujarnya.
Muncul banyak pertanyaan di masyarakat, apakah ada yang disembunyikan, sehingga tidak segera terjawab masalah pangan. Jika memang terdeteksi ada yang menimbun minyak, seharusnya pemerintah dapat dengan cepat menelisik permasalahn tersebut. Sehingga silang sengkarut soal pangan terjawab dan akar masalahnya terurai dengan jelas dan gamblang.
“Tangkap dong penimbun minyak goreng, ataupun spekulan-spekulan yang memanfaatkan kekeruhan soal pangan.
Sehingga benar-benar terjawab semangat Presiden Jokowi memberikan jaminan ketersediaan pangan pada masyarakat,” tambah Wawan.
Wawan Leak yang juga senator ProDEM menegaskan bahwa tidak akan terjawab bila Badan Pangan Nasional tidak membentuk Taks Force Pangan, mengingat banyak spekulan dan mafia pangan yang tudak tersentuh hukum.***
