Bogordaily.net–Kecelakaan kereta terjadi di Republik Demokratik Kongo menewaskan setidaknya 61 orang dan 52 lainnya terluka.
Direktur Infrastruktur Operator Kereta Kongo SNCC, Marc Manyonga Ndambo mengungkap bahwa kru kereta melakukan operasi ilegal karena membawa beberapa ratus penumpang gelap. Menurut Manyonga, kereta itu memiliki 15 gerbong, 12 di antaranya kosong.
” Total 61 orang tewas, termasuk pria, perempuan, dan anak. Sebanyak 52 orang terluka dan sudah dievakuasi,” kata Manyonga dilansir CNN Indonesia dari AFP, Sabtu, 12 Maret 2022.
Beberapa jasad kata dia masih terjebak di dalam sejumlah gerbong yang jatuh ke jurang.
Dia menjelaskan, kereta bergerak dari Luen menuju Tenke yang berdekatan dengan Kolwezi. Berdasarkan laporan petugas setempat, kereta itu mengalami kecelakaan pukul 23.50 di desa yang terletak sekitar 200 kilometer dari Kolwezi pada Kamis, 10 Maret 2022.
Lokasi kecelakaan itu sangat dekat dengan jurang. Akibat kecelakaan itu, tujuh dari total 15 gerbong kereta tersebut tergelincir ke jurang.
“Tim saya bekerja keras agar jalur itu bisa bersih pada Senin,” ujar Manyonga.
Di sisi lain, Gubernur Provinsi Fifi Masuka menyebutkan jumlah korban sebanyak 60 orang. Kereta itu tergelincir saat tengah menuju kota Tenke.
“(Kereta tergelincir) di tempat di mana terdapat jurang, di mana tujuh dari 15 gerbong jatuh,” imbuhnya.
Kecelakaan kereta umum terjadi di Kongo diduga akibat kecerobohan operasional. Warga Kongo kerap menumpangi kereta barang karena kekurangan transportasi umum di negara itu.***