Bogordaily.net– James Goodnight merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Pemilik nama asli James Howard Goodnight ini dikenal sebagai pengusaha Amerika dan seorang programmer yang lahir pada 6 Januari 1943.
Sejak hari pertama pendirian perusahaan pada 1 Juli 1976, James Goodnight menjabat sebagai CEO perusahaan hingga sat ini. Gaya kepemimpinannya dan lingkungan kerja yang ia ciptakan di SAS yang kini menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar, telah dipelajari oleh bisnis lain dan akademisi.
Ia terlahir dari pasangan Albert Goodnight dan Dorothy Patterson. Semasa mudanya, Goodnight sering bekerja di toko perangkat keras milik ayahnya. Matematika dan kimia menjadi mata pelajaran favoritnya di sekolah.
Melansir dari Wartaekonomi.co.id, karier Goodnight dengan komputer dimulai ketika ia mengambil kursus komputer tahun keduanya di North Carolina State University. Musim panas berikutnya Goodnight mendapat pekerjaan menulis program perangkat lunak untuk departemen ekonomi pertanian.
Ia lalu menerima gelar Master di bidang statistik pada tahun 1968. Saat mengerjakan Masternya, rasa ingin tahunya terusik atas prospek seseorang dikirim ke bulan. Keahlian pemrogramannya membantunya mendapatkan posisi di sebuah perusahaan yang membangun peralatan elektronik untuk stasiun bumi yang berkomunikasi dengan kapsul ruang angkasa Apollo.
Saat mengerjakan program Apollo, Goodnight mengalami lingkungan kerja yang memiliki tingkat turnover tahunan sekitar 50 persen. Ini membentuk pandangannya tentang budaya perusahaan dan peran masa depannya sebagai pemberi kerja.
Goodnigt kembali ke North Carolina State University setelah mengerjakan proyek Apollo. Dia memperoleh gelar PhD dalam statistik dengan tesis berjudul Estimasi tak bias kuadrat dari komponen varians dalam model linier dengan penekanan pada klasifikasi satu arah di bawah pengawasan Robert James Monroe dan menjadi anggota fakultas 1972-1976.
Kemudian Goodnight bergabung dengan fakultas lain di North Carolina State dalam sebuah proyek penelitian untuk membuat sistem analisis statistik tujuan umum (SAS) untuk menganalisis data pertanian.
Proyek ini dioperasikan oleh konsorsium delapan universitas hibah tanah dan didanai oleh USDA. Bersama dengan anggota fakultas lain Anthony James Barr, mereka menjadi pemimpin proyek untuk pengembangan versi awal SAS.
Ketika perangkat lunak memiliki 100 pelanggan pada tahun 1976, Goodnight dan tiga lainnya dari Universitas akhirnya meninggalkan perguruan tinggi untuk membentuk SAS Institute di sebuah kantor di seberang jalan.
Ia pun tetap menjadi CEO SAS Institute selama lebih dari 35 tahun seiring pertumbuhan perusahaan dari USD138.000 pada tahun pertama bisnisnya, menjadi USD420 juta pada 1993 dan USD2,43 miliar pada 2010.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tumbuh setiap tahun. Goodnight dikenal karena menciptakan dan mempertahankan budaya perusahaan SAS, yang sering digambarkan oleh media sebagai “utopis”.
Goodnight menolak tawaran akuisisi dan memilih untuk tidak go public untuk melindungi lingkungan kerja perusahaan. Goodnight juga telah mempertahankan struktur organisasi yang datar dengan sekitar 27 orang yang melapor langsung kepadanya dan tiga lapisan organisasi.
Aini, produk SAS digunakan oleh lebih dari 83.000 organisasi di seluruh dunia; pendapatan pada tahun 2020 adalah USD3 miliar setara Rp43 triliun. Forbes memperkirakan kekayaannya mencapai USD7,4 miliar atau sekitar Rp106 triliun.***