Bogordaily.net – Dua Gubernur ini, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menurut hasil dari Development Technology Strategy (DTS), keduanya terus bersaing ketat jika maju di Pilpres 2024.
Sementara itu menurut pandangan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, pilihan rakyat bergeser ke kandidat yang berlatar belakang kepala daerah merakyat ke cerdas.
“kriteria pemimpin yang diinginkan pemilih saat ini memang cenderung bergeser dari merakyat ke cerdas. Jadi masyarakat tidak hanya butuh presiden merakyat tapi juga yang cerdas,” kata Hendri, dikutip dari medcom, Rabu 2 Maret 2022.
Menurut Hendri, strategi pencitraan untuk pemenangan sudah tidak laku. Menurutnya, srategi yang kini ideal adalah pameran prestasi kinerja.
“Strategi yang harus digunakan bersifat pamer kinerja. Hanya kepala daerah yang memiliki hasil pembangunan yang bisa melakukan strategi pamer itu, bukan lagi pencitraan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Anies memiliki hasil pembangunan yang bisa dipamerkan. Hal itu yang membuat elektabilitas Anies meningkat.
Selain itu, ketatnya elektabilitas Anies dan Ganjar bisa jadi karena melemahnya elektabilitas Ganjar karena konflik Wadas.
“Persaingan keduanya (head-to-head) juga didukung elektabilitas Ganjar yang terganggu kasus konflik Wadas. Kerja-kerja yang tidak terlalu rapi atau kurang bisa diselesaikan dengan baik di Wadas berdampak pada elektabilitas Ganjar,” katanya.***