Bogordaily.net– Megawati Soekarnoputri sempat menjadi sorotan lantaran pendapatnya soal minyak goreng. Nah, kali ini Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu rencananya akan membuka acara demo masak tanpa minyak goreng, Senin, 28 Maret 2022 besok.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan acara yang digelar di sekolah partai DPP PDIP kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu akan dihadiri oleh chef atau juru masak terkenal.
“Besok kami mengadakan dan hadirkan chef terkenal bagaimana diversifikasi pangan tanpa gorengan. Jadi ada yang direbus dan dikukus. Kami juga akan pamerkan khasanah lokal, gimana membuat minyak goreng dari kelapa,” kata Hasto di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Suara.com, Minggu, 27 Maret 2022.
Lebih lanjut Hasto berbicara terkait pernyataan Megawati soal masak tanpa minyak goreng banyak benarnya. Kasusnya kata dia terkait dengan kesehatan.
“Saya dua tahun terakhir punya penyakit kolesterol enggak hilang-hilang. Setelah saya selidik bahwa yang disampaikan Bu Mega itu betul karena saya mengkonsumsi gorengan terlalu banyak,” katanya.
Sebelumnya, pernyataan Megawati soal makanan rebus sempat menyita perhatian publik. Berawal saat Megawati mengaku heran kepada ibu-ibu yang mengantre membeli minyak goreng di tengah kelangkaan.
“Bukan masalah mahalnya beli minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya? Sampai kalau sekarang kita lihat toh hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya itu sampai ngelus dada,” kata Megawati.
Ia kemudian memberi saran kepada ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara lain seperti direbus.
“Apa tidak ada cara merebus atau mengukus atau seperti rujak? Itu menu Indonesia loh. Lah kok jelimet gitu,” pungkasnya.
Selain itu, Megawati mengaku kalau dirinya juga tetap memperhatikan bagaimana pemberian gizi terhadap anak-anak Indonesia. Ia memahami dengan adanya anggapan yang dilemparkan ke dirinya bisa makan-makanan yang bergizi.
Megawati menegaskan kalau ia juga sering makan yang sama dengan masyarakat lainnya. Menurutnya, makanan yang baik itu bukan hanya asupan yang mengenyangkan. Akan tetapi juga yang mengandung gizi terutama bagi perkembangan anak-anak.
“Makanan itu bukan hanya asupan yang masuk yang bukan kan harus tahu apa yang dimakan untuk membuat yang namanya tadi keluarga sejahtera adalah keluarga yang happy, anak-anaknya sehat, berlari-lari, sehat dan lain-lain,” ujarnya.***