Bogordaily.net – Kelangkaan minyak goreng atau minyak sayur hinga hari ini, Kamis, 10 Maret 2022, masih terus berlanjut. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui masalah terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Lutfi mengungkapkan bahwa setidaknya Indonesia berhasil mengumpulkan sekitar 570.000 ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak sawit, seharusnya sudah di distribusikan untuk rakyat Indonesia.
“Setelah 24 hari adanya Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak sawit mentah kita sudah mendapatkan setidaknya 570.000 ton yang sudah mestinya dibagikan kepada rakyat Indonesia,” katanya dalam Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2022, Kamis, 10 Maret 2022.
Dengan jumlah minyak sawit yang banyak, masyarak maish sulit mendapatkan minyak sayur ini. Seharunya, dengan banyaknya jumlah minyak sawit, masyarakat setidaknya bisa mendapatkan minyak sayur dengan mudah tanpa harus megantre panjang.
“Kalau rakyat Indonesia sebanyak 270 juta, kasarnya sampai hari ini dalam 24 hari satu orang sudah dapat 2 liter daripada minyak goreng. Tetapi di market barangnya tidak ada,” lanjutnya.
Lutfi menjelaskan kelangkaan minyak goreng ini akibat permasalahan distribusi. Namun, ketika ditanyakan lebih jauh, Menteri Perdagangan itu tidak dapat menjelaskan secara detail, permasalahan distribusi tersebut. Perlu waktu untuk menyelidiki penyebab pasti kelangkaan minyak sayur ini, terlebih jika ini berakar dari distribusi. Menurutnya, ini bukanlah pekerjaan yang mudah.
“Ketika kita harus turun ke bawah melihat sistem distribusi kita, karena hilangnya ini masalahnya di sistem distribusi–distribusi. Ini bukan pekerjaan yang mudah,” ungkapnya.***