Friday, 26 April 2024
HomeBeritaMengenal Bahaya, Ciri-Criri dan Cara Mengatasi Star Syndrome

Mengenal Bahaya, Ciri-Criri dan Cara Mengatasi Star Syndrome

Bogordaily.net – Pada era digital ini, banyak sekali hal baru bermunculan dan dapat menyita perhatian masyarakat secara cepat. Salah satunya adalah sebuah syndrome yang sedang viral pada saat ini, yaitu .

 gejalanya hampir tidak terlihat. Karena rata-rata anak muda mengalami hal tersebut . Star sybdrome sendiri merupakan gangguan kejiwaan di mana seseorang lupa dengan kehidupan masa lalu karena sudah mulai dikenal banyak orang dan menjadi populer.

Dikutip dari humiliationandabuse.com, hanya melalui media sosial kamu bisa terjangkit . Bagaimana tidak? Akun media sosial merupakan panggung dalam duniamu sendiri. Kamu bisa dengan bebas membagikan kegiatan sehari-hari, sesuatu yang kamu suka sampai informasi menarik seolah-olah semua orang ingin mengetahui seperti apa kehidupanmu.

Menurutnya, kondisi orang yang mengalami star syndrome mirip dengan orang yang mengalami “waham kebesaran”.

Ciri-ciri star syndrome :

1. Merasa dirinya orang terkenal.

2. Hanya menggunakan produk terkenal saja. Atau malu menggunakan produk dengan brand biasa-biasa saja.

3. Hanya makan di tempat makan berkelas tinggi.

4. Selalu minta fasilitas tertinggi.

5. Merasa orang lain harus tunduk dan hormat padanya.

6. Maunya selalu harus dilayani, disambut, dan dielu-elukan.

7. Enggan menjalin komunikasi dengan orang yang strata sosialnya biasa-biasa saja. Terkadang senyum pun enggan.

8. Mendominasi pembicaraan dengan tema kelas tinggi.

9. Merasa harus tampil sangat sempurna.

Lalu apakah syndrome yang dialami ini dapat sembuh? Tentu saja bisa.

Banyak sekali orang yang telah mengalami  dan sembuh dari hal ini. Salah satu cara paling sederhana untuk menyembuhkan syndrome ini berawal dari diri kita sendiri.  Karena diri kitalah sumber dari semua hal ini.

Jika kita tetap bermawas diri dan rendah hati dalam melewati masa popularitas tertinggi kita, pelan–pelan syndrome ini akan hilang dengan sendirinya.

Tidak hanya itu, memiliki sebuah lingkungan dan pergaulan yang mendukung kita dalam menjadi diri yang lebih baik tentu akan sangat membantu dalam penyembuhan dari syndrome tersebut. Jika sudah parah lebih baik langsung meminta pertolongan dari pihak medis sebelum menyebabkan depresi sebagai efek jangka panjang syndrome ini.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here