Saturday, 20 April 2024
HomeEkonomiMengenal SWIFT, Sistem Ekonomi yang Bisa Hancurkan Rusia

Mengenal SWIFT, Sistem Ekonomi yang Bisa Hancurkan Rusia

Bogordaily.net – Negara-negara Barat banyak yang menyepakati pemblokiran bank-bank Rusia dari . Hal ini menjadi sanksi atas serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Jika itu dilakukan, industri perbankan Rusia bakal mati karena tidak lagi memiliki akses ke jaringan perbankan di luar negeri.

Pada dasarnya, merupakan sistem perpesanan global yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia.

merupakan singkatan dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication. Mengutip Investopedia, adalah sistem yang berada di balik sebagian besar transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional.

merupakan jaringan pengiriman pesan yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mengirim dan menerima informasi transaksi dengan cepat dan aman. Misalnya saja, instruksi pengiriman dana.

Saat ini, ada lebih dari 11 ribu lembaga keuangan di dunia yang tergabung dalam . Tercatat, pada tahun 2021, rata-rata lembaga keuangan tersebut mengirimkan 42 juta pesan per hari.

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen ke level Rp14.415 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,039 poin atau 0,04 persen ke level 97,869 pada pukul 14.53 WIB.

bekerja dengan memberikan kode unik pada masing-masing lembaga keuangan. Kode ini secara bergantian disebut sebagai kode pengenal bank, kode , ID SWOFT, atau kode ISO 9362.

Misalnya saja, digunakan saat salah seorang nasabah di Bank of America ingin mengirimkan dana ke rekening di UniCredit Banca, Venesia.

Namun, perlu dicatat, hanyalah sebuah sistem pesan. SWIFT tidak menyimpan dana atau sekuritas apa pun, dan tidak mengelola akun klien.

Sebelum SWIFT, Telex merupakan satu-satunya sarana konfirmasi pesan yang tersedia untuk pengiriman dana internasional. Namun, Telex terkendala karena kecepatannya yang terbilang rendah dan masalah keamanan.

Pada tahun 1973 silam, SWIFT kemudian dibentuk sebagai solusi anyar dengan kantor pusat yang berada di Belgia.

Seiring berjalannya waktu, SWIFT terus berkembang. Tak hanya memberikan pesan instruksi pembayaran atau pengiriman dana, tapi juga mengurus transaksi keamanan, transaksi treasury, transaksi perdagangan, dan transaksi sistem di seluruh dunia.

Dalam laporan SWIFT teranyar, data menunjukkan hampir 45 persen lalu lintas SWIFT masih digunakan untuk pesan berbasis pembayaran, 49 persen digunakan untuk transaksi keamanan.

Dampak Pemblokiran Rusia dari SWIFT, disebut akan membatasi akses Rusia ke Pasar keuangan di sekuruh dunia.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here