Bogordaily.net – Liverpool dipaksa menelan kekalahan saat menjamu Inter Milan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021-22 di Anfield, Rabu, 9 Maret 2022, dini hari WIB.
Simone Inzaghi bangga dengan performa yang ditampilkan Inter Milan pada leg kedua 16 Besar Liga Champions melawan Liverpool. Di sisi lain, Inzaghi harus meratapi apa yang terjadi di San Siro pada leg pertama.
Inter membawa pulang kemenangan 1-0 atas Liverpool pada leg kedua babak 16 Besar Liga Champions 2021/2022. Gol tunggal Inter pada laga di Anfield itu dicetak Lautaro Martinez.
Kekalahan Liverpool karena bermain kurang greget di hadapan pendukungnya sendiri. Mereka sempat mendapat peluang melalui Joel Matip dan Mohamed Salah, namun digagalkan mistar dan tiang gawang.
Inter akhirnya bisa mencetak gol selang satu jam laga berjalan melalui tembakan Lautaro Martinez. Liverpool sempat nyaris menyamakan skor namun lagi-lagi bola tembakan Salah mengenai tiang gawang.
Pada akhirnya Liverpool pun kalah 0-1 dari Inter Milan. Kekalahan ini pun disambut beragam reaksi dari netizen, termasuk fans The Reds yang mayoritas kecewa karena timnya kalah dan main di bawah standar.
Inter Milan meraih hasil bagus di markas Liverpool. Tapi, mereka tidak lolos ke perempat final. Inter kalah agregat 2-1 dari Liverpool. Mereka kalah dengan skor 2-0 pada leg pertama yang dimainkan di San Siro.
Bagi Simone Inzaghi, apa yang terjadi pada dua leg melawan Liverpool ada ironi. Leg kedua yang impresif dan leg pertama yang ceroboh. Simak pernyataan Inzaghi di bawah ini ya Bolaneters.
Inter Milan menjadi tim pertama pertama yang mengalahkan Liverpool di Anfield musim 2021/2022. Bukan hanya di Liga Champions, tapi pada semua ajang yang diikuti Liverpool. Inzaghi pun bangga dengan capaian pasukannya.
“Kami memainkan permainan yang luar biasa melawan tim yang sangat kuat,” ucap Inzaghi.
Inter mampu mengimbangi Liverpool pada babak pertama. Lalu, mencetak gol pada menit ke-61. Tak lama berselang, ada kartu merah yang diterima Alexis Sanchez. Momen yang membuat rumit jalan Inter untuk mendapatkan gol kedua.
“Selama periode terbaik permainan kami dan yang terburuk bagi Liverpool, Alexis Sanchez dikeluarkan dari lapangan, itu adalah waktu yang buruk,” kata mantan pelatih Lazio tersebut.***