Bogordaily.net–Invasi Rusia ke Ukraina yang berujung perang sejak 24 Februari lalu semakin memanas. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin pun melayangkan surat terbuka kepada pemerintah Indonesia dan meminta buka suara atas tragedi yang menyedot perhatian dunia itu.
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada pemerintah Indonesia Vasyl Hamianin meyakini Indonesia menentang keras segala bentuk penjajahan. Oleh karena itu ia meminta agar Indonesia bersuara dan menolak keras tindakan Rusia saat ini.
“Katakanlah bahwa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah, seperti yang tertulis dalam firman Allah dalam Al-Qur’an,” ujar Vasyl Hamianin dalam cuplikan surat terbuka sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Sabtu, 5 Maret 2022.
Seperti diketahui, agresi militer terhadap Ukraina yang diperintahkan langsung Presiden Rusia Vladímir Putin belum berhenti dan telah menelan banyak korban jiwa.
Pengeboman besar-besaran dan penembakan rudal terhadap pemukiman warga sipil di kota-kota Ukraina juga masih terjadi.
Oleh karena itu, menurut dia sudah saatnya Indonesia angkat suara dan berdiri menentang kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan, dan mengutuk keras Rusia dan Putin.
Dalam surat itu, Vasyl Hamianin juga menyinggung dukungan yang dilakukan Ukraina terhadap Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Kala itu, Ukraina menjadi salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Indonesia di PBB.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bangga dan berani, menghendaki perdamaian dan stabilitas. Kini, Indonesia sedang berkembang menjadi salah satu kekuatan global dan bukan hanya sekedar pemimpin regional. Apakah Indonesia akan tetap diam?” ujar Vasyl Hamianin.
“Saya berharap Pemerintah Indonesia berani mengecam agresi Rusia dan mendukung Ukraina – serta seluruh dunia – dalam melawan invasi, layaknya Yang Mulia mengharapkan negara-negara asing pada tahun 1945-1949 menyuarakan dengan lantang dukungannya terhadap Indonesia,” sambungnya.
Lebih lanjut Vasyl Hamianin juga menyinggung bantuan yang diharapkan negaranya saat ini yakni bantuan militer dan kemanusiaan. Misal peralatan, obat-obatan, selimut, helm, rompi lapis baja.***