Friday, 11 April 2025
HomeEkonomiMinyak Goreng Masih Langka, Menteri Pertanian Bilang Begini

Minyak Goreng Masih Langka, Menteri Pertanian Bilang Begini

Bogordaily.net–Masyarakat masih sulit mendapatkan di minimarket maupun pasar tradisional. Di tengah kelangkaan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim produksi berjalan normal, sehingga seharusnya tidak ada kelangkaan.

“Dari fakta yang ada, aktualisasi fakta, dan validasi sudah kita lakukan, ternyata produktivitasnya oke. Artinya, CPO (crude palm oil) sangat oke,” kata Syahrul Yasin Limpo seperti dikutip dari Detik.com, Selasa, 8 Maret 2022.

Syahrul menjelaskan, seharusnya antrean membeli tidak terjadi.

“Minimal tidak lebih kurang dari tahun lalu dan range-nya, kenaikannya sudah kita hitung,” sambungnya.

Kementan kata dia, sudah menyiapkan program untuk sejumlah komoditas sejak tahun lalu. Namun, ada faktor lain di luar perkiraan yang membuat .

Sebelumnya diberitakan, masih langka di sejumlah wilayah di Indonesia. Kementerian Perdagangan mengklaim produksi sudah mendekati kebutuhan sehingga kelangkaan terhadap produk tersebut seharusnya bisa teratasi paling lambat akhir Maret 2022.

“Persediaan sebenarnya tersedia. Selisih kebutuhan ini sudah mendekati normal. Akhir bulan ini secara teoritis sudah cukup,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko dilansir dari Suara.com.

Contohnya kata dia, produsen di Sumatera Selatan, saat ini sudah memproduksi 300 ton per bulan atau sudah mendekati kebutuhan daerah ini. Jika pun terdapat selisih diperkirakan hanya 10 persen.

Lalu mengapa kelangkaan ini berlarut-larut? Didid menjawab ini lantaran kompleksnya persoalan dari hulu hingga ke hilir. Pemerintah secara bertahap menyelesaikan persoalan produksi hingga distribusi sehingga dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang terjangkau di masyarakat.

Namun muncul persoalan baru yang merupakan dampak dari kenaikan harga dan kelangkaan barang yakni panic buying. Karena kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau, kata Didid membuat masyarakat membeli melebih kebutuhan ketika mendapatkan kesempatan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here