Bogordaily.net– Lurah Bojongkerta Harry Cahyadi bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua LPM dan Ketua RW, melakukan monitoring pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal Bogor.
Dalam kunjungannya itu, Lurah Bojongkerta Harry Cahyadi mengatakan proses PTMT di sekolah yang terletak di Kampung Bojongkidul, RW02, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor itu sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal itu terlihat saat dirinya mengecek langsung aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut.
“Ya, tadi kami melihat langsung, di kelasnya itu sudah menerapkan prokes secara ketat, seperti tempat duduk yang dibatasi, artinya ada jarak di sini. Kemudian disiapkan juga tempat cuci tangan dan hand sanitizer,” kata Harry kepada Bogordaily.net, Kamis, 31 Maret 2022.
Ia melanjutkan, apa yang dilakukannya tersebut merupakan kewajiban bagi aparatur wilayah untuk mengawal kebijakan SK Walikota terkait PTMT di sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya.
“Kita sudah beberapa kali memonitoring PTMT terhadap sekolah-sekolah yang ada di wilayah. Jadi kita ingin tahu sejauh mana sekolah-sekolah yang kita monitoring itu dalam melaksanakan SK Wali Kota dan setelah kita terjun langsung semuanya menerapkan SK tersebut seperti halnya MTs Sirojul Athfal ini,” jelasnya.
Selama PTMT ini berlangsung, kata Harry, dirinya sama sekali belum mendapat informasi dari sekolah apakah gurunya atau siswanya itu terkena Covid-19. Artinya, sejauh ini di wilayah Bojongkerta tidak ada yang terindikasi ke arah Covid-19.
Bahkan kata dia, sampai hari ini perkembangannya jauh lebih baik dan untuk kasus Covid-19 di Bojongkerta nol kasus dan berharap tidak ada lagi kasus tersebut.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada gejala, tidak ada pengaduan atau pun informasi terkait PTMT yang terkena Covid-19, dan sampai hari ini Bojongkerta sudah nihil dalam kasus tersebut,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Sirojul Athfal Suganda menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kelurahan yang sudah datang bersilaturahmi ke sekolahnya. Menurutnya, dengan kedatangan pihak kelurahan merupakan suatu kebanggaan bagi sekolah dan juga yayasan.
Akan tetapi, lanjut Suganda, dirinya juga meminta dan memohon kepada pihak kelurahan beserta jajarannya untuk mendukung terhadap keberadaan Yayasan Sirojul Athfal.
“Kami memohon kepada Pak Lurah dan jajaran untuk bisa mensupport Yayasan Sirojul Athfal yang selama ini mengelola TK, MI, MTs, hingga SMK Bina Insan Mandiri,” katanya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada pihak kelurahan untuk menyampaikan informasi seakurat mungkin perihal kebijakan terbaru.
“Apabila ada informasi, kami mohon untuk menyampaikan itu secepat mungkin, agar kami bisa menerapkan dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala MTs Sirojul Athfal, Teti Rokoyah menambahkan, bahwa dirinya bersyukur dengan adanya PTMT ini, sebab dengan pembelajaran secara langsung maka kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat berjalan lebih efektif.
“Meski dengan adanya keterbatasan, kami tetap bersyukur ya. Karena memang anak-anak kangen akan belajar langsung di sekolah,” katanya.
Di sekolahnya kata Teti, sudah menerapkan prokes secara ketat, seperti membatasi tempat duduk, menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer hingga melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin.
“Dengan adanya aturan itu maka kami hanya memperbolehkan siswa masuk 50 persen, misalnya dalam satu kelas biasa di isi 30 orang, sekarang hanya 15 orang, sisanya daring,” tutupnya.(Heri Supriatna)