Bogordaily.net–Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau politisi yang akrab di sapa Cak Imin digadang-gadang akan menjadi pesaing politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dorongan maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 kali ini datang dari yayasan Boy dan rekan-rekan (BnR).
Dukungan dari Yayasan BnR dilakukan bertepatan dengan dideklarasikannya BnR Foundation yang berlangsung di Gedung Bogor Creative Center, Jalan Ir Djuanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu, 9 Maret 2022 sore.
Cak Imin yang hadir pada acara tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BnR Foundation yang sudah mendukung dirinya untuk maju dalam helaran politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia mengaku, dukungan yang diberikan BnR Foundation ini terbilang spontan.
Di samping itu, dirinya juga bangga sebab BnR Foundation akhirnya dilaunching. Menurutnya Cak Imin, BnR Foundation ini merupakan sebuah lembaga sosial yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan kepedulian sosial.
“Bang Boy sebagai pendirinya, Bu Ita sebagai ketuanya dan saya sendiri sebagai pembina, jadi kita lengkap yang akan melakukan suatu kegiatan untuk berbagi, menolong sesama dan peduli antar sesama,” kata Cak Imin kepada wartawan, Rabu, 9 Maret 2022.
Ia melanjutkan, kegiatan tersebut lebih kepada launching BnR Foundation. Namun di tengah acara, dirinya mendapat dukungan secara spontan, baik dari BnR maupun dari teman-teman vespa.
“Mereka tahu saya hobi vespa, satu vespa sejuta saudara,” imbuhnya.
Berbicara siapa nanti pasangan politik di Pilpres 2024, Cak Imin mengaku belum ada karena harus mencari siapa nanti partai yang akan berkoalisi dan paling cepat pada awal 2023.
“Iya untuk optimis pasti ada, karena ditambah dengan semangat teman-teman begitu tinggi, sehingga menjadi modal kita untuk optimis,” imbuhnya.
Sementara itu terkait usulan penundaan pemilu yang semula diwacanakan olehnya, menurut Cak Imin, hal itu tergantung bagaimana para ketua umum partai politik. Sebab kata dia penundaan Pemilu 2024 dilakukan berdasarkan usulan dan diskusi.
“Kita tunggu reaksi dari ketua-ketua umum seperti apa. Mungkin sekarang para ketua umum sedang mendiskusikan, kalau para ketua umum setuju ya kita jalan, tapi kalau tidak setuju ya susah,” pungkasnya.(Heri Supriatna)