Friday, 22 November 2024
HomePolitikPAN Disebut Dapat Jatah Menteri Saat Reshuffle Kabinet, Ini Kata Bima Arya

PAN Disebut Dapat Jatah Menteri Saat Reshuffle Kabinet, Ini Kata Bima Arya

Bogordaily.netIsu kocok ulang kabinet alias reshuffle semakin santer diperbincangkan. Kabarnya, Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk kabinet. Hal ini pun diamini internal partai yang diketuai Zulkifli Hasan.

Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya mengaku sudah mendengar kabar PAN yang akan mendapatkan posisi kursi menteri dan kursi wakil menteri di kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

“Saya mendengar begitu,” kata Bima Arya kepada wartawan dilansir dari Suara.com, Jumat, 10 Maret 2022.

Meski demikian, pria yang kini menjabat wali kota Bogor itu menyebut PAN menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden Jokowi.

“Di internal PAN semua sepakat menyerahkan soal itu kepada presiden dan ketum,” sambungnya.

Lebih lanjut Bima menegaskan, PAN siap bila memang ada tawaran untuk masuk di kabinet. Menurutnya banyak kader PAN yang mumpuni untuk mengemban jabatan sebagai pembantu presiden.

“Banyak kader PAN yang siap dan semua akan mendukung siapapun yang diberi kepercayaan oleh presiden,” ujarnya.

Sementara itu di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin juga menyoroti kabar reshuffle kabinet.

Melansir dari Wartaekonomi.co.id–jaringan Suara.com, Ujang menilai PAN akan mendapatkan kabar baik.

Isu reshuffle kabinet kata dia, bisa saja terjadi sebab merupakan hak prerogatif presiden.

“Jika Presiden menganggap ritme kinerja menterinya tak baik, maka berhak untuk dilakukan reshuffle. Karena PAN masuk koalisi maka akan dapat jatah menteri, bahkan plus wamen,” kata Ujang, Jumat, 11 Maret 2022.

Menurut Ujang, reshuffle kabinet adalah hal yang lumrah dan wajar bila ada kecemburuan antar partai politik akibat reshuffle kabinet.

“Kelihatannya saat ini kecemburuan itu menipis. Buktinya penolakan dari parpol koalisi Jokowi yang lain pun hampir tak ada, kalaupun ada kecil,” sambungnya.

Ujang menjelaskan, ada dua pola yang terjadi pada partai koalisi pemerintah. Pertama, jika soal mengamankan Jokowi hingga 2024 itu mereka akan kompak. Kedua, jika urusan Pemilu, partai-partai koalisi Jokowi akan main masing-masing.

Sebelumnya diberitakan kabar perihal kocok ulang kabinet atau reshuffle semakin menguat. Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukannya sebelum masuk Ramadan, yakni pada akhir Maret ini. Kabar tersebut juga didengar Sekretaris Gerakan Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PKB, Luqman Hakim.

“Kabar-kabar warung kopi infonya akhir Maret ini,” kata Luqman, Selasa, 8 Maret 2022 lalu.

Tak hanya itu, Luqman juga menyebut Jokowi akan memberikan jatah bagi kader PAN untuk mengisi posisi di kabinet.

Namun, Luqman mengatakan kalau kabar tersebut masih menjadi kabar alias belum ada kepastian lebih lanjut terkait waktu detail.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here