Bogordaily.net – Rara Istiati Wulandari, pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika 2022 tengah menjadi sorotan atau viral. Pasalnya, gelaran MotoGP Mandalika 2022 dilihat oleh 400 juta pasang mata dari 192 Negara dan disiarkan secara langsung oleh lebih dari 200 stasiun TV.
Terlepas benar apa tidaknya hujan berhenti karena aksi pawang hujan ini atau memang curah hujannya yang habis, tetapi yang jelas aksi pawang hujan mendapat apresiasi dari MotorGP.
“Itulah Indonesia yang penuh dengan keunikan budaya,” kata Camat Lumbis Pasiangan Lumbis Pangkayungon, dalam akun Facebook nya, Rabu 23 Maret 2022.
Menurut nya, pada event MotoGP Mandalika justru berhasil menuai berkah pada kondisi tak menguntungkan itu. Improvisasi kreatif dengan menampilkan sosok pawang hujan bernama Rara saat balapan motor itu harus dihentikan karena hujan sangat deras, menjadi trending topik dunia.
Mata dunia terpalingkan dari hujan dan rasa penat menunggu berubah menjadi moment mengasikkan. Sensasi kebaruan yang tak pernah mereka bayangkan ada, hadir dalam seketika di depan matanya. Seorang perempuan tampil dalam aksi menghentikan atau memindahkan hujan.
“Tak perlu kita berdebat terkait efektifitas dari aksinya dilihat dari sisi logis atau bahkan mistis. Itu adalah improvisasi cerdas sebagai upaya membuat orang tetap terhibur dalam konteks seni pertunjukan,” ujarnya.
Hasilnya, hampir semua penonton di seluruh dunia membicarakannya. Nama Rara melejit dan Indonesia sebagai tuan rumah event MotoGP seri kedua kejuaraan dunia 2022 menjadi pembicaraan.
Dalam konteks panggung tersebut, kata Lumbis, tak bisa disangka bahwa itu jelas adalah keberhasilan. Gak terlalu berlebihan, bola kelak akan disebut dengan kesuksesan tingkat dewa.
“Kenapa? Itu sangat iconic. Sangat membekas dalam ingatan kolektif dunia sebagai satu-satunya kejadian unik dan pertama kali terjadi dalam sebuah event MotoGP. Dan luar biasanya, itu terjadi di Indonesia,” paparnya.
Seumur hidup, Lumbis mengatakan, peristiwa itu akan terus dibicarakan. Akan ada usaha dari banyak tuan rumah dalam event apapun dari Negara lain mencoba mengadopsi teori itu demi memperkenalkan budayanya. Dan itu adalah promosi, itu adalah bisnis.
“Apa ga justru mempermalukan Negara kita karena masih percaya klenik di tengah usaha banyak Negara yang bahkan sudah membidik Mars sebagai targetnya,” ucapnya.
Dia menilai paling tidak nama Indonesia menjadi lebih banyak disebut dan maka juga memiliki korelasi akan menjadi target untuk dikunjungi kelak.
Terlepas percaya atau tidak atas ritual tersebut, faktanya, ga lama setelah Rara beraksi, hujan berhenti. “IT WORKED”, itu ditulis dari laman resmi MotoGP.
Maka dari itu, nama Rara tak kalah tenar dibanding Miguela Oliveira pembalap dari Portugal yang berhasil berdiri di podium sebagai juara.
“Believe or Not, hanya pada gelaran MotoGP Mandalika 2022 saja sosok tak terlibat balapan dibicarakan dalam setara dengan sang juaranya. Nama Rara ada disebut,” ungkapnya.*
(Ibnu Galansa Montazery)