Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorPedagang Daging di Kota Bogor Terancam Mogok Jualan, Ini Alasannya

Pedagang Daging di Kota Bogor Terancam Mogok Jualan, Ini Alasannya

Bogordaily.net – Sejumlah sapi di , terancam mogok berjualan. Hal itu dikarenakan harga daging terus mangalami kenaikan yang berimbas kepada daya beli pedagang ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Dengan terus alami kenaikan harga daging, maka para di kemungkinan besar akan mogok berjualan hingga waktu yang belum ditentukan, salah satunya dialami sapi di Pasar Jambu Dua, Kecamatan Tanah Sareal, , Dedi Sumadi.

Ditemui di lokasi, Dedi mengatakan, saat ini dirinya menjual daging sapi segar perkilo seharga Rp 140 ribu dari sebelumnya Rp 120 ribu. Ia mengaku, harga perkilo Rp 140 ribu itu dimulai dari hari Senin kemarin, dan hal itu disebabkan memang harga dari pemasok daging sedang mahal.

“Iya tentu ini sangat berdampak, karena pembeli jadi berkurang. Untung aja di sini banyak yang sudah berlangganan, jadi yang beli mereka yang memang sudah berlangganan, tapi terkadang mereka banyak yang tidak tahu soal kenaikan harga ini,” kata Dedi saat ditemui Bogordaily.ne, Selasa 1 Maret 2022.

Dengan tingginya harga daging, dirinya pun terpaksa daging-daging yang dijualnya itu merupakan stok yang kemarin lantaran untuk hari ini tidak kebagian atau tidak ada dari pemasoknya. Bahkan, Ia juga tak menjamin bahwa besok lusa dirinya masih bisa berjualan atau tidak, karena harganya belum ketahuan dan diprediksi akan terus mengalami kenaikan, sehingga berimbas tidak adanya stok di RPH atau tempat biasa ia membeli daging di pemotongan.

“Untuk besok, Allahhualam (tidak tahu) kita belum lihat harga terbarunya, kalau misalnya naik lagi. Lebih baik saya tidak berjualan, lebih baik di rumah aja. Karena kan kita juga melihat perekonomian yang sekarang sedang lesu, apalagi di masa pandemi covid ini,” ungkapnya.

Terpisah, Humas Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Iwan Arif Budiman membenarkan harga daging di pasar pasar yang ada di mengalami kenaikan dan rata-rata di angka Rp 130-135 ribu perkilo.

“Sampai sekarang para di masih tetap berjualan, tidak seperti di Kabupaten Bogor yang sudah berhenti berjualan atau mogok. Tapi memang betul harganya tinggi, rata-rata di angka Rp 130-135 ribu untuk di pasar pasar yang besar seperti Pasar Anyar dan Pasar Bogor. Sedangkan di Pasar yang kecil-kecil bisa mencapai Rp 140 ribu perkilo,” kata Iwan.

Iwan menjelaskan, kenaikan harga daging sapi ini bukan karena menjelang ramadhan melainkan akibat harga import dari Australia dan Selandia Baru sedang tinggi.

“Berdasarkan informasi yang saya dapatkan karena memang harga import di Australia dan Selandia Baru memang sedang tinggi. Jadi bukan akibat mau puasa,” katanya.

Heri Supriatna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here