Bogordaily.net -PT Jaya Konstruksi selaku penanggung jawab dalam proyek pembangunan Formula E, mengakatan bahwa pembangunan saat ini masih berlangsung dengan biaya kontruksi trek dikawasan Ancol saat ini bertambah menjadi Rp10 miliar.
Sebelumnya, BUMD PT Jakarta Propertindo menganggarkan pengerjaan lintasan balap mobil listrik ini menelan biaya Rp50 miliar. Ternyata, kebutuhan biayanya menjadi Rp60 miliar.
“Rp60 miliar khusus treknya, tidak masuk dalam grand stand, tribun penonton, itu tidak masuk,” kata Ary, dikutip dari voiindonesia, Senin, 7 Maret 2022.
Ari menjelaskan penyebab membengkaknya biaya pengerjaan sirkuit Formula E. Ia menjelaskan, ada pekerjaan tambahan yang tidak masuk dalam prediksi Jakpro dan Jaya Konstruksi, yakni pengerasan tanah yang lunak.
“Ada pekerjaan yang bisa dilihat, ada yang unseen (tidak terlihat). Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa. Itu kan unseen,” ungkap Ari.
“Jadi, yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat,” tambahnya.
Per hari ini, progres pengerjaan sirkuit yang dimulai sejak 3 Februari 2022 sudah mencapai 52 persen. Diperkirakan, sirkuit selesai dibangun pada awal bulan April 2022.
Ary mengaku salah satu kendala yang dihadapi adalah cuaca di musim hujan saat ini. Ketika hujan turun, para pekerja terpaksa menghentikan proses konstruksi.
“Kendalanya karena cuaca. Pada dasarnya semuanya undercontrol. Kalau cuaca kita menyiasasti saja. Kalau panas ya mengebut semua (pengerjaan). Kalau hujan, berhenti,” tuturnya.
Diketahui, bentuk trek Formula E disebut mirip seperti kuda lumping. Lalu, lokasi Jakarta International E-Prix Circuit ini memiliki 18 tikungan, 600 meter panjang trek lurus, arah lintasan searah jarum jam, dan panjang lintasan 2,4 kilometer.
Setelah selesai dibangun, sirkuit akan ditinjau dan diuji coba oleh FEO selaku pemegang lisensi Formula E. Sampai akhirnya, Formula E akan resmi digelar di Ancol pada 4 Juni 2022.***