Bogordaily.net– Bupati Bogor Ade Yasin panen ubi bersama para petani di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Ade Yasin mengatakan, ketahanan pangan dialokasikan sebesar 20 persen, jadi harus ada guidance atau panduan dari pemerintah daerah (Pemda). Bahkan, banyak juga kepala desa yang bertanya 20 persen ketahanan pangan bentuknya seperti apa programnya.
“Ke depan saya tugaskan kepala Dinas Ketahanan Pangan untuk meng-guidance kepala desa akan program ketahan pangan di wilayah. Salah satunya sektor pertanian, ” ujar Ade Yasin.
Menurut Ade Yasin, saat ini masih banyak para petani yang menjual hasil panen kepada para tengkulak. Ketika dijual ke tengkulak, tentunya harga akan lebih murah. Untuk itu, kedepan Pemerintah Kabupaten Bogor akan berupaya untuk mendorong petani untuk bisa menjual hasil panen dengan harga yang sesuai.
“Diusahakan agar petani tidak menjual hasil panen ke tengkulak, karena harganya jatuh. Mudah-mudahan mereka di-guidance oleh Dinas Pertanian dan Pemda,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Ade Yasin, ia juga akan memfasilitasi para petani dan mendorong dalam sektor peralatan tani maupun ketersedian pupuk.
“Saya kira ini harus difasilitasi oleh pemerintah termasuk bantuan pupuk. Setiap tahun mendapatkan bantuan pupuk terus alat-alat pertanian dan lain-lain. Saya kira ini bentuk kepedulian pemerintah kepada petani yaitu dengan bantuan pupuk,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu petani ubi, Eman mengatakan dalam waktu empat bulan, panen ubi kali ini bisa menghasilkan 5 tonton ubi.
“Kita jual ubi ke tanah tinggi Jakarta. Tiap panen bisa menghasilkan lima ton ubi. Alhamdulilah panen ubi tidak rugi, apalagi jelang Ramadan, Ubi banyak digunakan untuk menu berbuka puasa,” tukasnya di sela-sela Bupati Bogor panen ubi bersama petani. (Gibran)