Bogordaily.net – Rizal Ramli atau yang akrab disapa RR, kini kembalai mewarnai cuitaan di Twitter. Politikus senior ini langsung mencuitkan kritikan pada wacana penundaan pemilu yang berujung pada perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebelumnya, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut menyatakan berhenti untuk retweet atau kicau ulang.
Alasannya, kata Rizal Ramli, karena ada kelompok yang sudah uring-uringan dengan retweet yang kerap dibuatnya.
“Mohon maaf, RR berhenti sementara untuk retweet karena sono sudah uring-uringan,” ujar Rizal Ramli sembari memberi emotikon dua telapak tangan bersatu tanda minta maaf.
Namun, saat ini ia sudah meramaikan lagi jagat pertwitteran dengan kritikan yang sering ia tulis.
Menurut pandangannya, masa emas oligarki sedang terjadi di era Presiden Joko Widodo. Di mana oligarki berhasil menjadi bagian dari kekuasaan dan bisa mengatur hukum dan kebijakan sesuai dengan keinginan mereka.
Satu yang dirasa nyata yakni, kehadiran penguasa dan pengusaha secara bersamaan yang kian merjalela.
“Masa emas oligarki terjadi di era Jokowi. Itulah alasan mereka ingin nambah 3 periode, 3 tahun. Untuk meneruskan penyedotan rente dan lindung diri dari hukum,” tegas Rizal Ramli dalam kicauannya itu, Senin, 14 Maret 2022.
Mantan Menko Kemaritiman ini mengaku sepakat dengan analogi yang disampaikan oleh ahli tata negara Bivitri Susanti. Terkait penundaan pemilu yang berdampak pada perpanjangan 3 periode atau penambahan 3 tahun adalah inkonstitutional. Perbincangan itu bagaikan membahas rencana mencuri mangga di kebun tetangga.
“Niat dan etikanya saja sudah kriminal. Klop,” tutur Rizal Ramli.***